Connect with us

Ekbis

DPRD Kota Dukung Perluasan Operasional BRT Trans Cirebon

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.IDDPRD Kota Cirebon mendukung penuh rencana perluasan operasional Bus Rapid Transit (BRT) Trans Cirebon ke wilayah Ciayumajakuning dan supaya optimal, tak membebani keuangan, butuh kajian komprehensif serta kerjasama lintas daerah.

Ketua Komisi I DPRD Agung Supirno mengatakan operasional BRT saat ini masih bergantung pada subsidi dari APBD.

Menurutnya, perlu strategi supaya sektor transportasi ini bisa menjadi sumber PAD tanpa mengandalkan anggaran pemerintah.

Agung pun yakin Dishub yang berkerja sama dengan PD Pembangunan dapat meningkatkan pengoperasian BRT Trans Cirebon supaya optimal.

“Perlu kajian menyangkut perluasan trayek wilayah aglomerasi dan potensinya,” ujarnya usai raker dengan Di shub dan PD Pembangunan di Griya Sawala, Rabu (04/06).

Advertisement

Direktur PD Pembangunan Panji Amiarsa menyampaikan wilayah yang menjadi target perluasan meliputi Ciayumajakuning, Subang hingga Sumedang.

Ia mengakui masih adanya sejumlah tantangan dalam pengoperasian BRT seperti minimnya fasilitas halte, jalur koridor dan keterbatasan anggaran.

“Kajian bersama dengan Pemprov Jabar dan daerah aglomerasi sangat di perlukan,” kata Panji.

Kadishub Kota Cirebon Andi Armawan menjelaskan Kota Cirebon saat ini mengoperasikan 10 unit bus BRT hibah dari Kementerian Perhubungan.

BRT Trans Cirebon mulai beroperasi pada 12 April 2021 dengan Koridor 1 dan load factor (tingkat keterisian) masih sangat rendah.

Advertisement

Pihaknya lalu memperluas layanan ke wilayah selatan Kota Cirebon dengan membuka Koridor 2 yang di resmikan Gubernur Jabar pada 19 Juli 2023.

Koridor 2 melayani kawasan pusat kuliner, destinasi wisata, area pendidikan, kantor pemerintahan dan pusat perbelanjaan.

Salah satu tantangan besar dalam pengembangan transportasi publik di Kota Cirebon adalah minimnya armada angkot layak jalan.

Hanya sekitar 5 persen angkot yang berusia di bawah 10 tahun.

Selain itu, hanya sekitar 6 persen warga yang menggunakan transportasi umum sebagai moda utama mobilitas.

Advertisement

Hal ini menunjukkan urgensi pengembangan BRT Trans Cirebon sebagai solusi transportasi publik yang modern dan terintegrasi.

Sekaligus peluang untuk meningkatkan kualitas layanan dan daya tarik bagi masyarakat.

Andi menjelaskan penataan jaringan trayek dan perluasan wilayah, pihaknya akan menemui Pemprov Jabar.

“Melihat kondisi riil di lapangan, biaya operasional BRT, setelah di hitung-hitung, hanya bisa mengoperasikan tiga BRT saja,” katanya. ***

Advertisement
Continue Reading

Yang Lagi Trend