CIAYUMAJAKUNING.ID – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di kawasan hutan Gunung Ciremai pada bulan September 2022 telah menghanguskan seluas 138,34 hektare.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kabupaten Kuningan, Teguh Setiawan mengatakan, hutan kawasan TNGC yang terbakar itu berada di sejumlah titik, seperti di Blok Pejaten, Cileutik, Manguntapa dan Erpah.
“Kebakaran yang terjadi pada awal bulan tepatnya tanggal 1 September 2022, terjadi di Blok Pejaten, dengan luasan 7,25 hektare,” terangnya, Jumat (30/10).
Kemudian, lanjut Teguh, pada tanggal 25 September 2022 terjadi kebakaran di kawasan Blok Cileutik dan api sempat dapat dikendalikan oleh tim gabungan.
“Tetapi keesokan harinya, kebakaran kembali melanda sehingga membuat petugas kesulitan mengendalikan api dan membakar kawasan hutan selama empat hari,” tuturnya.
Teguh melanjutkan, dari Blok Cileutik, api mulai menyebar ke blok Erpah, Situmpuk, hingga 1001 Manguntapa.
“Luasan kawasan yang terbakar pada Blok Cileutik, Erpah, Situmpuk, dan 1001 Manguntapa mencapai 59,65 hektare,” ujarnya.
Untuk Blok Pejaten, Batu Luhur, Blok Gunung Rangkong, Gibug dan Kupak Leles, sambung Teguh, terdapat 71,02 hektare kawasan yang terbakar.
Ia menambahkan, kerugian akibat karhutla di TNGC Kuningan tidak hanya secara materi, waktu dan tenaga.
“Tapi juga yang lebih penting adanya gangguan fungsi ekologi kawasan TNGC sebagai menara air yang menghidupi masyarakat Kabupaten Kuningan, Majalengka, Indramayu dan Cirebon,” tandas Teguh. ***