Pasar Batik Trusmi Cirebon Mulai Rutin Helat Pagelaran Budaya

CIAYUMAJAKUNING.ID – Guna memberikan ruang kreasi bagi pelaku seni dan ekonomi kreatif, Pemkab Cirebon menghelat pagelaran seni dan budaya di Sentra Pasar Batik Trusmi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jumat (18/07).

Pagelaran ini di helat secara swadaya untuk menghidupkan kembali denyut ekonomi lokal di kawasan wisata batik tersebut.

Menurut Wakil Bupati Cirebon Agus Kurniawan Budiman (Jigus) pagelaran ini adalah hasil gotong royong tanpa anggaran dari pemerintah.

“Semua di laksanakan secara swadaya guna menghidupkan kembali kawasan Pasar Batik Trusmi sebagai pusat kuliner, wisata dan seni budaya,” ujarnya.

Pagelaran ini menjadi bagian dari revitalisasi kawasan yang kini di lengkapi berbagai fasilitas publik.

Mulai dari area pentas, tempat ibadah hingga air bersih.

Jalur utama di sekitar pasar kini telah di tata dengan relokasi PKL dari Jalan Syekh Datul Kahfi hingga ke Jalan Haji Abbas.

Saat ini Jalan Syekh Datul Khafi sudah di tetapkan sebagai Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) dan pedagang bersedia pindah ke Jalan Haji Abbas.

Kegiatan ini menggandeng berbagai komunitas dengan menampilkan pertunjukan tradisional seperti Topeng Barong, Topeng Kelana dan atraksi Barongsai.

Rencananya rangkaian pertunjukan seni ini akan di gelar secara rutin setiap malam Sabtu, Minggu dan malam Senin.

Konsistensi penyelenggaraan seni budaya di yakini dapat meningkatkan daya tarik wisata lokal dan memperkuat ekosistem ekonomi warga.

“Saya harap warga bisa mengabarkan kabar baik ini ke keluarga dan tetangga agar bisa meramaikan kembali Pasar Trusmi,” ucap Jigus.

Pihaknya juga telah menjalin koordinasi dengan sejumlah dinas terkait seperti Dinas Koperasi dan UKM dan Disdagin.

Hal ini di lakukan untuk mengakomodasi kebutuhan para pedagang yang belum tertampung.

“Saat ini kami sedang mendata sekitar 30 sampai 40 toko yang masih belum di fungsikan,” kata Jigus.

Kawasan Trusmi saat ini sedang di garap jadi simpul ekonomi kreatif baru di Cirebon yang memadukan budaya, kuliner dan kerajinan tangan. ***