Profil Calon Ketum GMNI Jadi Sorotan, Publik Minta Transparansi Proses Kaderisasi

BANDUNG – Nama salah satu calon Ketua Umum DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Sujahri Somar, tengah menjadi perbincangan di media sosial setelah beredar unggahan yang menyoroti riwayat pendidikannya.

Dalam unggahan tersebut, tercantum tangkapan layar dari laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) yang menunjukkan status “dikeluarkan” pada tahun akademik 2018/2019 Ganjil dari IAIN Ambon. Identitas lengkap yang mencantumkan nama, program studi Pendidikan Biologi, serta nomor induk mahasiswa, turut tercantum dalam unggahan tersebut.

Narasi yang menyertai unggahan itu memicu diskusi publik seputar kriteria kepemimpinan dalam organisasi mahasiswa seperti GMNI. Beberapa komentar mempertanyakan apakah aspek tanggung jawab akademik seharusnya menjadi salah satu indikator dalam menilai kelayakan calon pemimpin.

“Infonya sih ada penundaan sidang di Kongres Bandung. Apakah ini terkait dengan proses pencalonan? Harapan kami, GMNI tetap mengedepankan kualitas kaderisasi,” tulis salah satu akun Instagram, sukseskeun_kongresxxii, Minggu (27/7/2025).

Isu ini mencuat bersamaan dengan informasi mengenai penundaan sidang Kongres GMNI di Bandung, yang turut menjadi perhatian kader, alumni, dan simpatisan organisasi. Sejumlah warganet menyuarakan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses penjaringan calon ketua umum, agar kepemimpinan yang terpilih dapat menjadi teladan.

Advertisement

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Sujahri Somar mengenai unggahan tersebut. Pihak panitia kongres maupun institusi pendidikan terkait juga belum memberikan klarifikasi mengenai informasi yang tercantum dalam tangkapan layar.

Meski demikian, diskusi publik terus berkembang, menandakan adanya perhatian serius terhadap arah dan masa depan kepemimpinan GMNI.