Connect with us

Lifestyle

Jalan Sukalila Selatan Kota Cirebon Riwayatmu Kini…

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Warga Tionghoa Cirebon mengadakan pertemuan dengan anggota DPR RI Rokhmin Dahuri di HIMAS Coffe, Panjunan, Lemahwungkuk, Kota Cirebon, sedangkan penulis menginap di Hotel UMA Jalan Sukalila Selatan, Kamis (18/09).

Jalan Sukalila Selatan memiliki kenangan tersendiri semasa kecil saat masih menetap di kawasan tersebut pada tahun 1977-2007.

Bagi penulis, menginap di Hotel UMA sebagai nostalgia.

Di sebelah hotel, ada toko oleh-oleh khas Cirebon yaitu Pangestu dan Toko Senang.

Pagi pagi, penulis berjalan kaki dari Hotel UMA ke Parujakan untuk sarapan makan Nasi Jamblang yang murah dan enak.

Advertisement

Kemudian penulis menyempatkan diri nongkrong di Parujakan sambil menikmati serabi ampas kecap dan Gorengan.

Sesudah dari Parujakan, penulis menyusuri Jalan Sukalila Selatan menuju Pasar Pagi.

Ini perjalanan nostalgia, dulu rumah penulis di Kebon Blimbing, depan Sukalila Selatan.

Penulsi pernah berjalan kaki ke Pasar Pagi untuk berdagang hingga tahun 2007.

Sejuk pemandangan indah karena tidak ada kios-kios di pinggiran Sungai.

Advertisement

Namun kini penulis sedih banyak bangunan rumah yang roboh di bongkar dan di tulis sale dan di sewakan di Jalan Sukalila Selatan.

Bahkan sempat terkejut ada sebuah bangunan yang dulunya bekas toko besi terlaris di Sukalila Selatan, kini di tumbuhi pohon di atasnya.

Sedih melihat pemandangan seperti ini.

Teringat masa kecil bermain di di pinggiran kali Sukalila Selatan bersama Sri Setiawati, Wijaya Lukanta, Wiparta, Inge Rosdiana, Nok Lina, Thomas ongiok, Yadi dan Endai,

Sedih melihat Sukalila Selatan yang saat ini sepi sekali.

Advertisement

Dulunya Sukalila Selatan sangat ramai, tahun 1970 Sukalila Selatan Cirebon benar-benar indah.

Ada Dokter Hari K Suwanda, pabrik Es Mascot, Toko Besi Sukalila.

Sampai tahun 1975 banyak kapal nelayan menurunkan barang dagangan berupa ikan ke Pasar pagi Cirebon.

Penulis berharap Sukalila Selatan dapat hidup kembali jadi pusat perdagangan. ***

Oleh: Jeremy Huang Wijaya

Advertisement
Continue Reading
Advertisement

Yang Lagi Trend