Connect with us

Ekbis

OJK Cirebon Bekali Pekerja Migran Indramayu Literasi Keuangan

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Bekerja sama dengan Pemkab Indramayu, LPK Hanaman dan Industri Jasa Keuangan (IJK), OJK Cirebon menggelar kegiatan bertema ‘Gencarkan Pekerja Migran Indonesia‘ yang di ikuti oleh 250 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) se-Indramayu.

Kegiatan yang di gelar secara hybrid itu merupakan upaya memperluas akses keuangan dan meningkatkan literasi masyarakat dengan PMI.

Peningkatan literasi PMI merupakan salah satu dari 10 segmen prioritas literasi dan inklusi keuangan nasional.

Acara turut di hadiri Kadisnaker Indramayu Endang Ismiati, Ketua LPK Hanaman Sabar serta pimpinan dari IJK Jabar.

Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib, menegaskan PMI tak hanya sebagai penopang ekonomi keluarga tetapi juga penyumbang devisa negara.

Advertisement

Literasi keuangan menjadi modal utama guna menjaga kemandirian dan ketahanan finansial, baik selama bekerja di luar negeri maupun saat kembali ke tanah air.

Menurutnya, setiap calon PMI perlu memahami cara mengelola keuangan secara bijak, menabung dengan disiplin dan berinvestasi secara aman,

“Serta mewaspadai kejahatan keuangan digital dan pinjaman online ilegal,” sambung Agus, Kamis (23/10).

Literasi keuangan, lanjutnya, merupakan keterampilan mengatur masa depan.

“Dengan bekal itu, para PMI dapat kembali sebagai insan yang lebih mandiri, produktif dan mampu membuka lapangan kerja baru di daerah asalnya,” ujar Agus.

Advertisement

Kegiatan ini juga menjadi wadah inklusi keuangan langsung melalui pembukaan 40 rekening tabungan baru bagi calon PMI.

Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, OJK Cirebon bersama IJK telah memfasilitasi pembukaan 800 rekening baru di Ciayumajakuning.

Dalam sesi edukasi, OJK Cirebon menyampaikan materi antara lain perencanaan keuangan pribadi, pengelolaan tabungan dan remitansi.

Serta pemahaman produk perbankan dan asuransi, antisipasi terhadap investasi dan pinjaman online ilegal.

OJK juga menekankan pentingnya kehati-hatian terhadap penipuan keuangan digital.

Advertisement

Data IASC menunjukkan sejak November 2024-Oktober 2025 terdapat 299.237 laporan kasus penipuan keuangan dengan total kerugian mencapai Rp7 triliun.

OJK Cirebon telah memberikan layanan kepada 1.554 konsumen sektor jasa keuangan yang terdiri dari 1.199 konsultasi langsung (77,16%).

Lalu 94 layanan via telepon (6,05%) dan 261 pengaduan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) (16,80%).

Layanan ini di dominasi warga Kabupaten Cirebon (43,24%), di ikuti Kota Cirebon (30,37%), Indramayu (8,49%), Kuningan (8,11%) dan Majalengka (6,05%).

Kadisnaker Indramayu Endang Ismiati menyambut baik inisiatif OJK Cirebon dan mitra lembaga keuangan dalam memberikan literasi keuangan kepada para calon PMI.

Advertisement

PMI di harapkan tak hanya sukses di luar negeri, tetapi juga mampu membawa perubahan positif ketika kembali ke daerah.

“Menjadi inspirasi bagi masyarakat dan ikut menggerakkan ekonomi lokal,” ungkap Endang.

Kegiatan ;Gencarkan Pekerja Migran Indonesia’ ini merupakan bagian dari rangkaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 yang di selenggarakan secara nasional.

OJK Cirebon berharap supaya para PMI tak hanya memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak.

Tetapi juga menjadi agen perubahan yang menularkan pengetahuan finansial kepada keluarga dan komunitas di sekitarnya.

Advertisement

Menurut Agus, saat masyarakat melek keuangan, mereka menjadi lebih tangguh, percaya diri dan tidak mudah terjebak dalam praktik keuangan ilegal.

“Inilah wujud nyata misi OJK untuk menghadirkan sistem keuangan yang inklusif, berintegritas dan berpihak pada rakyat,” tegasnya. ***

Continue Reading
Advertisement

Yang Lagi Trend