Korban Love Scam Warga Cirebon, Ibu Ini Minta Tolong ke KDM

0
43

CIAYUMAJAKUNING.ID – WS, seorang ibu tunggal asal Surabaya, Jatim buka suara usai menjadi korban love scam yang merampas uang hasil jerih payahnya senilai Rp2,1 miliar.

Dengan nada bergetar, ia membacakan surat terbuka tiga halaman yang ia tujukan kepada Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (KDM).

WS menyampaikannya dalam konferensi pers di sebuah kafe di kawasan Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon, Senin (08/12).

Dalam surat itu, ia memohon supaya KDM membantu mendorong penyelesaian kasus yang telah menggantung hampir setahun.

“Pak Dedi, saya memohon pertolongan. Saya mengalami penipuan dan perampokan oleh warga Bapak,” ucap WS.

“Uang saya Rp2,1 miliar di rampas dengan kejam. Saya sangat membutuhkan bantuan Bapak untuk mendapatkannya kembali,” lanjutnya.

WS menjelaskan pelaku bernama Heric Simphorien Mbouya, warga Desa Kalikoa, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.

Pelaku awalnya memperkenalkan diri dengan nama samaran William Lebaux.

Ia mengaku sebagai warga negara Prancis sekaligus pegawai UNICEF.

Perkenalan mereka terjadi di sebuah pusat kebugaran Apartemen Menara Jakarta, September 2024.

Saat itu, WS sedang menonton konser Bruno Mars dan mempersiapkan keberangkatan ke Sydney Marathon.

Dari komunikasi yang intens, perhatian palsu, hingga akting profesional yang meyakinkan, Heric perlahan membangun hubungan emosional.

Hingga akhirnya melakukan permintaan uang bertahap.

Suatu malam, skenario ‘perampokan’ di jalankan untuk membawa kabur seluruh uang yang telah di minta.

“Di dalam backpack itu ada sekitar Rp2,063 miliar. Setelah kejadian itu, ia langsung menghilang,” kata WS.

Istri pelaku sempat ia temui dan mengaku telah menerima uang hasil penipuan suaminya.

Pengakuan itu di sampaikan dalam pertemuan yang di saksikan polisi, ketua RT dan sejumlah warga.

Namun, istri pelaku menolak mengembalikan uang korban.

Beberapa hari kemudian, ia menghilang dari Cirebon dan di duga kabur ke luar negeri.

“Sudah hampir setahun, saya tidak tahu keberadaan mereka. Keduanya sudah masuk DPO Polres Metro Jakarta Pusat,” tambah WS.

Ibu satu anak perempuan itu mengaku kehilangan tabungan hasil kerja kerasnya selama bertahun-tahun.

Ia berharap aparat dan Pemprov Jabar dapat membantu mempercepat penuntasan kasus yang menimpanya.

WS juga berharap keluarga istri pelaku yang di sebutnya seorang pengusaha besar di Cirebon kooperatif membantu proses hukum.

“Saya hanya ingin keadilan. Uang itu menyangkut masa depan saya dan anak saya,” ujarnya.

WS juga telah melaporkan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Barat.

Ia juga sempat mendatangi kantor UNICEF.

Namun lembaga internasional itu menegaskan nama-nama yang di catut pelaku tidak pernah bekerja di UNICEF.

Terlebih, penipuan dengan menggunakan identitas lembaga itu telah sering terjadi. ***