Connect with us

Lifestyle

Pendidikan Inklusif Bagi Anak Disabilitas di Kabupaten Cirebon

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Teriakan bergumuruh dari siswa-siswi SDN 3 Tegalwangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon yang sedang melaksanakan olahraga dan permainan yang menjadi bagian dari acara ‘Festival Olahraga dan Seni Inklusif’, Sabtu (27/09).

Festival Olahraga dan Seni Inklusif ini merupakan salah satu program dari Pemkab Cirebon terhadap implementasi penyelenggaraan pendidikan inklusif.

Kegiatan ini bentuk sinergitas antara Disdik, Kemenag Kabupaten Cirebon dan Yayasan Wahana Inklusif Indonesia (YWII).

Program yang di kemas dengan nama INOVASI ini di gelar di enam SD dan dua madrasah di Kabupaten Cirebon dari tanggal 20-30 September.

Yakni adalah SDN 1 Weru Kidul, SDN 2 Weru Kidul, SDN 1 Trusmi Kulon, SDN 2 Kenanga, SDN 3 Tegalwangi, SDN 1 Cikulak Kidul, MIN 1 Cirebon dan MIN 9 Cirebon.

Advertisement

Kabupaten Cirebon saat ini tengah berupaya memperkuat penyelenggaraan pendidikan inklusif guna memberikan kesempatan yang setara pada semua anak.

Termasuk anak penyandang disabilitas supaya dapat bersekolah di sekolah umum.

Langkah ini seusia dengan SK Bupati No.800.1.11.1/Kep.506-Disdik/2024 tentang pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD) Bidang Pendidikan.

Pendataan peserta didik penyandang disabilitas menggunakan aplikasi Profil Belajar Siswa (PBS), pelatihan guru, serta kampanye pendidikan inklusif.

Koordinator YWII Nunu Nurdyana mengatakan acara ini juga bertujuan guna membangun kerja sama peserta didik baik nondisabilitas maupun di sablitas.

Advertisement

”Sehingga lingkungan belajar yang inklusif itu bisa terus terbangun dan jadi budaya di sekolah dan madrasah,” ungkapnya.

Sementara itu, Kadisdik Kabupaten Cirebon Ronianto menuturkan pihaknya berkomitmen memperkuat penyelenggaraan pendidikan inklusif.

Dengan cara lebih banyak lagi ruang bagi anak penyandang disabilitas untuk mendapatkan pendidikan.

Pada kegiatan festival kali ini di tampilkan berbagai olahraga dan permainan seperti benteng, lompat tali, engklek, lempar bola dan gobak sodor.

Para guru berupaya mengadaptasi permainan supaya tidak ada rintangan yang berarti pada peserta didik penyandang disabilitas.

Advertisement

Kegiatan juga di meriahkan dengan kehadiran Forum Komunikasi Di fabilitas Cirebon (FKDC) dan Oemah Cirebon Inklusif (OCI).

Mereka mengenalkan pada peserta didik tentang siapa penyandang disabilitas dalam bahasa yang mudah di mengerti. ***

Continue Reading
Advertisement

Yang Lagi Trend