Connect with us

Umum

BPBD Kuningan Akui Belum Optimal Tanggulangi Karhutla Saat Kemarau Panjang

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Dalam menangani persoalan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Pemkab Kuningan melalui BPBD Kuningan menghadapi persoalan terkait potensi sarana & prasarana yang masih belum optimal.

Selain itu, menurut Ketua BPBD Kuningan Indra Bayu Permana mengaku, terbatasnya SDM juga menjadi kendala yang pihaknya hadapi.

“Untuk menangani karhutla, kami masih menggunakan metode manual dengan pengerahan massa,” akunya, Rabu (31/05).

Saat ini ia mengaku, pihaknya dengan Badan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) masih memetakan kawasan hutan di Gunung Ciremai yang rawan akan terjadinya kebakaran.

Indra menjelaskan, potensi kerawanan tergambar dari luas hutan yang mencapai 51.281,12 hektar yang sebagian besar berada di kawasan TNGC seluas 8.793.73 hektar.

Advertisement

Sedangkan sisanya milik Perhutani sebesar 25.644,38 hektar, dan 16,843.01 hektar kepunyaan PT Geger Halang serta hutan rakyat.

Kawasan hutan Gunung Ciremai memang sangat rawan terjadi kebakaran terutama memasuki kemarau panjang.

“BMKG juga sudah memperkirakan adanya fenomena el nino,” imbuhnya di kutip dari berbagai sumber.

Untuk itu, BPBD Kuningan mengimbau kepada wisatawan TNGC untuk tidak membuang puntung rokok dan membakar sembarangan.

Sebeumnya, BPBD Kuningan juga sudah berkoordinasi dengan Perhutani terkait penangan karhutla.

Advertisement

Indra menjelaskan, ada tiga pokok pembahasan dari pertemuan tersebut, yakni pertama mengantisipasi musim kemarau panjang dan kekurangan air bersih.

“Kedua, akan di adakannya apel siaga karhutla pada pertengahan Juni 2023,” sambungya.

Ketiga, lanjut Indra, agar di harapkan adanya satu komando dalam penanggulangan bencana karhutla. ****

Continue Reading

Yang Lagi Trend