Connect with us

    Ekbis

    BI Cirebon berhasil menerapkan Sistem Keuangan Digilat di Desa Cibereum Kuningan

    Published

    on

    CIREBON, – Sejak tahun 2018 Kantor Perwakilan Wilayah (KpW) Bank Indonesia Cirebon berhasil memberdayakan masyarakat Desa Cibeureum Kabupaten Kuningan menjadi destinasi desa wisata.

    ‎Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi yang saat acara pengukuhan Kepala KpW BI Cirebon pada Selasa (25/1/2020) mengatakan, situasi ekonomi global saat ini sedang ada ketidakpastian karena adanya perang dagang antara Cina dan Amerika. Kemudian belum lama ini, terdampak pula akibat virus corona dari Kota Wuhan, Cina.

    Rosmaya mengatakan, salah satu yang bisa dilakukan oleh Indonesia saat ini adalah melakukan upaya memperkuat ekonomi dalam negeri, yakni menciptakan sumber pertumbuhan dari industri kreatif, terutama di desa.

    “Harus menemukan supaya berkembang, sehingga tidak lagi melihat Cina,” kata Rosmaya di Kota Cirebon, Selasa (25/2/2020).

    Di Desa Cibeureum, setiap tahunnya mampu menghasilkan sebanyak 40 ton kopi. Kopi tersebut untuk kebutuhan konsumsi baik dari dalam negeri atau pun luar negeri.

    Advertisement

    Program tersebut bertujuan untuk mempromosikan desa dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

    ‎Sistem transaksi di desa tersebut, saat ini sudah didukung oleh sistem keuangan digital, melalui penerapan Quick Response Indonesia Standart (QRIS).

    Rosmaya mengatakan, kebutuhan kopi dunia pada tahun lalu mencapai 10,1 juta ton, sedangkan untuk setiap tahunnya mengalami peningkatan permintaan hingga 4,3 persen. Maka dari itu, Desa Cibeureum memiliki kesempatan meningkatkan hasil produksi.

    ‎”Maka dari itu, semua Bank Indonesia di wilayah mana pun diminta untuk meningkatkan kopi, mulai dari produksi, marketing, dan produk turunan kopi,” katanya.

    ‎Selain di Desa Cibeureum, Bank Indonesia pun sudah menemukan 898 usaha mikro kecil menegah (UKM) di wilayah desa Indonesia. 401 merupakan titik potensial, 351 sukses digital, dan 91 go ekspor.

    Rosmaya mengatakan,‎ setelah UMKM di desa maju, nantinya pemerintah desa harus melakukan upaya supaya desa tersebut selalu dikunjungi oleh wisatawan. Cara yang harus dilakukan yakni, perbaikan akses, atraksi, kebersihan, dan promosi.

    Advertisement

    “Ini juga merupakan memajukan ekonomi desa. Jadi nantinya, turis yang biasa menginap tidak lebih dari 1,7 malam bisa lebih,” katanya.‎

    Continue Reading
    Click to comment

    Leave a Reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Yang Lagi Trend