Umum

Gugus Tugas Forkopimda Pilih SOR Watubelah Jadi Tempat Screaning

Published

5 tahun ago

20 Maret 2020

CIREBON, – Gugus tugas percepatan penanganan covid-19 telah menggelar rapat yang menghasilkan beberapa opsi sebagai aksi cepat tanggap menangani covid-19 di Kabupaten Cirebon.

Seperti apa yang disampaikan oleh Juru Bicara gugus tugas, Iwan Ridwan Hardiawan bila terbentuknya gugus tugas ini berdasarkan SK Bupati nomor 442.2/kep.122-Dinkes/2020 tentang gugus tugas percepatan penanganan virus corona sebagai sikap tindak lanjut pemkab Cirebon dari apa yang telah dibuat oleh pemerintah pusat sebelumnya.

“Gugus tugas ini berisikan seluruh unsur forkopimda sampai unsur teknis bertugas melakukan percepatan penanganan covid-19,” ucapnya saat menggelar conference pers di Kantor Bupati Cirebon, Jum’at (20/3/2020).

Rapat yang digelar tersebut berkaitan dengan perkembangan situasi tentang covid-19 di Kabupaten Cirebon, tercatat sampai dengan jam 12.00 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat sebanyak 13 orang diantaranya 3 telah selesai dan masih dalam pengawasan sebanyak 10 orang. Sementara itu, Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 81 orang diantaranya selesai 9 orang dan masih terdapat 72 orang yang dipantau hingga saat ini.

“Data ini kita dapatkan sampai jam 12.00 hari ini,” ungkapnya.

Gugus tugas ini dijelaskannya sebagai pihak yang mengambil tindakan bilamana dianggap perlu dalam mengantisipasi covid-19, serta menyiapkan grand design khususnya untuk tempat srceaning supaya lebih efektif dan efisien dalam pengawasan penyebaran covid-19.

“Tempat screaning ini mungkin lebih tepatnya sebagai tempat edukasi dan informasi,” bebernya.

Iwan mengungkapkan dari hasil rapat yang telah dilakukan Sarana Olahraga (SOR) Watubelah salah satunya dapat dijadikan lokasi screaning awal. Hanya saja sampai dengan saat ini masih dipertimbangkan, pasalnya fasilitas pendukung untuk dijadikan lokasi screaning tersebut perlu alat-alat yang mendukung secara teknis.

“Fungsi SOR Watubelah sebagai pusat informasi dan edukasi akan terus dievaluasi,” pungkasnya.