Connect with us

    Ekbis

    Nelayan Kampung Cangkol Tak Melaut Imbas Covid-19

    Published

    on

    CIREBON, – Pandemi covid-19 di Cirebon tidak hanya berdampak kepada semua sektor perekonomian. Sejumlah nelayan yang ada di pesisir Cirebon memilih berhenti melaut karena covid-19 ini.

    Salah seorang nelayan Kampung Cangkol Kelurahan Lemahwungkuk Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon Mulyadi mengaku mereka berhenti melaut sejak pemerintah menerapkan social distancing hingga physical distancing, penghasilan nelayan.

    “Kalau di tempat kami rata-rata nelayan rumpon atau nelayan pancing yang ikannya biasa di ekspor seperti Kakap merah ikan kerapu pokoknya yang biasa di ekspor. Sekarang berhenti dulu,” ujar Mulyadi usai menerima bantuan sembako, masker dan handsanitizer oleh TNI AL Cirebon, Jum’at (24/4/2020).

    Dia mengaku, sejak covid-19 masuk ke Indonesia, perusahaan eksportir ikan yang biasa menerima hasil tangkapan nelayan tutup. Sehingga, jika tetap memaksa melaut, maka para nelayan rumpon ini akan merugi.

    Para nelayan biasa menangkap 20 hingga 30 kg ikan dari hasil mereka melaut. Ikan hasil tangkapan tersebut dijual ke pengepul Rp 50 ribu per kg.

    Advertisement

    “Kalaupun sekarang ada yang melaut dijualnya ke pedagang lokal itu juga harganya Rp 25 ribu per kg. Belum dipotong dengan operasional kapal dan lain-lain maka hitungannya kita yang rugi,” ujar dia.

    Oleh karena itu, tidak sedikit nelayan yang alih profesi selama masa pandemi covid-19. Ada juga para nelayan yang memanfaatkan perahunya untuk disewakan kepada warga yang hobi mancing.

    Mulyadi menyebutkan, harga sewa perahu bervariasi tergantung berapa lama kapal tersebut dipakai. Hanya saja, upaya bertahan hidup ditengah covid-19 ini dianggap belum maksimal sehingga nelayan masih butuh untuk diberi bantuan.

    Continue Reading
    Click to comment

    Leave a Reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Yang Lagi Trend