Umum
PT Cirebon Power Masuk Klaster Industri Covid-19
CIREBON, CIAYUMAJAKUNING.ID – Sejumlah pekerja di PT Cirebon Power terkonfirmasi positif terpapar Covid-19, perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) saat ini sudah masuk dalam klaster industri, sehingga membuat Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon merasa prihatin.
“Karena beberapa industri yang ada di Kabupaten Cirebon merupakan industri yang tingkat urgenitasnya sangat tinggi. Harapan besar kami klaster ini tidak berkembang lebih lanjut, tentunya dengan antisipasi-antisipasi oleh industri itu sendiri maupun oleh Satgas Covid-19,” ujar Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19, Alex Suheryawan kepada wartawab, Selasa (17/11/2020).
Penyebab Paparan Covid-19
Ia mengindikasikan, penyebab paparan Covid-19 pada salah satu perusahaan di wilayah timur Cirebon itu ialah tingginya mobilitas atau pergerakan pekerja itu sendiri yang keluar masuk Kabupaten Cirebon. Pasalnya, selain memiliki pekerja yang cukup banyak, perusahaan tersebut juga banyak memiliki pegawai-pegawai kontrak dan pegawai yang mobilitasnya tinggi dengan keahlian khusus.
“Jadi, kadang mereka banyak juga datang dari daerah lain masuk ke daerah kita dan kembali lagi ke daerah luar, itu yang menjadi indikasi bahwa penyebabnya ya banyaknya mobilitas atau pergerakan orang itu sendiri, dari luar kedalam,” ucap Alex.
Masih kata Alex, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon belum menentukan langkah penutupan industri tersebut seperti yang sudah dilakukan terhadap klaster lainnya, seperti klaster pasar. Alex menyebutkan, untuk industri tersebut akan ada regulasi khusus yang mengatur.
“Kalau masih diambang batas toleran, itu mungkin tidak akan dilakukan penutupan, apalagi memiliki tingkat urgensitas yang tinggi. Tapi apabila sudah diluar ambang toleran, mungkin penutupan itu bisa terjadi,” tutur Alex.
Penanganan Covid-19
Saat ini, sambung Alex, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon sudah berkomunikasi dengan pihak industri untuk mencari data yang lebih valid. Pihaknya juga sudah menjalin komunikasi dengan utusan industri tersebut dan meminta pihak industri melakukan verifikasi yang lebih faktual.
“Untuk tracing, karena memang ini bentuknya merupakan wabah yang signifikan akhirnya swab sudah mereka lakukan mandiri dan sudah ada hasilnya. Kesimpulannya, kita tinggal menindaklanjuti dari hasil swab yang sudah mereka lakukan,” terang Alex.
Setelah komunikasi terjalin, kata Alex, pihaknya berharap agar pihak industri bisa melakukan sterilisasi lingkungan. Kemudian, pihak industri juga diharapkan bisa melakukan pembatasan area kerja yang sifatnya memang harus dilakukan dengan membuat wilayah kerja yang sekiranya harus dilakukan pembatasan kerja atau Work From Home (WFH).
“Jadi, aktivitas tetap dilakukan tapi harus dibatasi,” jelas Alex.
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Umum1 minggu ago
Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Cirebon Hadirkan Solusi bagi Masyarakat
- Umum1 minggu ago
Viral di Medsos, Oknum Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
- Lifestyle1 minggu ago
Program Pembangunan Pemkab Cirebon Diminta Sesuai Kebutuhan Penyandang Disabilitas
- Budaya1 minggu ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Ekbis2 minggu ago
Serikat Buruh Cirebon Timur Temui Pj Bupati Bahas Regulasi Upah Minimum
- Ekbis1 minggu ago
Kuningan Diganjar Penghargaan Pinunjul Award 2024 dari BI Jabar