Umum
Kisah ‘Dusun’ Mati Tarikolot Majalengka Ditinggal Penduduk Sejak 2009
CIREBON, CIAYUMAJAKUNING.ID – Sejumlah warga masih terlihat beraktivitas di kawasan Dusun ‘Mati’ Tarikolot Desa Sidamukti Kabupaten Majelangka. Meski sudah direlokasi, beberapa warga terpantau masih ada yang memilih bertahan.
Warga yang bertahan karena sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani. Warga yang bertahan karena masih aktif bertani.
“Kalau sekarang ada delapan KK yang bertahan alasannya karena usia sampai masih aktiv kelola lahan pertanian dan perkebunan mereka,” kata Kepala Desa Sidamukti Karwan, Kamis (4/2/2021).
Tercatat sebanyak 253 Kepala Keluarga (KK) di blok tersebut direlokasi ke Blok Buahlega oleh pemerintah setempat pada tahun 2009 sampai 2010. Relokasi dilakukan pemerintah sejak bencana longsor besar menimpa pemukiman tersebut pada tahun 2006 silam.
Bencana longsor tahunan membuat ratusan kepala keluarga di Blok Tarikolot Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka meninggalkan pemukimannya. Terhitung ada 180 rumah yang rusak karena longsor.
“Sejak longsor besar kami berinisiatif merelokasi ini program pemerintah desa dan Pemkab Majalengka,” kata Karwan.
Dia menyebutkan, saat ini ada delapan KK yang bertahan alasannya karena usia sampai masih aktiv kelola lahan pertanian dan perkebunan mereka. Tak sedikit pula rumah yang tertimbun reruntuhan akibat longsor.
Rata-rata kejadian longsor pada pukul 18.00 WIB sore. Namun, tak ada korban jiwa setiap kali terjadi longsor.
“Waktu bencana besar tahun 2016 masih ada 20 KK memilih tinggal tapi saat itu bencana besar akhirnya warga berhasil dibujuk untuk relokasi. Sekarang tersisa delapan KK tinggal itu juga kadang tidak menginap,” kata dia.
Karwan menjelaskan, program relokasi dilaksanakan karena blok tersebut masuk zona merah. Bencana. Hal itu diperkuat dengan adanya data hasil penelitian badan geologi Kementerian ESDM.
“Data badan geologi setiap 20 tahun sekali ada pergerakan tanah atau longsor. Bahkan tiap detik tanah tersebut juga bergeser kecil. Ciri nya kalau musim hujan tidak ada air mengalir atau keluar ke tanah berarti khawatir akan terjadi longsor besar kalau keluar air mengalir berarti longsor kecil,” ujar dia.
Pada perjalanannya, kata Karwan, relokasi yang menghabiskan dana Rp 2,7 milyar tersebut dilakukan selama tiga bulan. Seluruh warga blok di Desa Sidamukti gotong royong membantu warga blok Tarikolot membangun 253 rumah di Blok Buahlega.
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Umum1 minggu ago
Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Cirebon Hadirkan Solusi bagi Masyarakat
- Lifestyle1 minggu ago
Program Pembangunan Pemkab Cirebon Diminta Sesuai Kebutuhan Penyandang Disabilitas
- Umum1 minggu ago
Viral di Medsos, Oknum Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
- Budaya1 minggu ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Ekbis2 minggu ago
Serikat Buruh Cirebon Timur Temui Pj Bupati Bahas Regulasi Upah Minimum
- Ekbis1 minggu ago
Kuningan Diganjar Penghargaan Pinunjul Award 2024 dari BI Jabar