Connect with us

    Sosok

    Kesetaraan Gender Dalam Bingkai Kebersamaan

    Published

    on

    “Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya.”

    -Raden Ajeng (RA) Kartini-

    MAJALENGKA, CIAYUMAJAKUNING.ID – Gerakan kesetaraan gender telah menginspirasi banyak wanita untuk berani berekspresi dan membangun citra diri yang dinamis dan maju. Kesetaraan gender adalah kesempatan yang sama bagi gender laki-laki dan wanita dalam hal partisipasi ekonomi, kesetaraan akses pendidikan, kesehatan serta political empowerment.

    Akan tetapi, di tengah bergeloranya semangat untuk maju, berbagai intrik negatif tak sedikit terdengar dan tentunya mendesak untuk dicarikan solusinya. Penindasan, saling menghalangi dan diskriminasi antar wanita telah membuat banyak wanita justru menjauh dari kesuksesan. Tidak dapat kita pungkiri, masih banyaknya wanita yang menganggap bahwa budaya saling bersaing, menindas, dan mendiskriminasi sesamanya, justru hanya akan menghambat kesuksesan para wanita itu sendiri. Jika kesuksesan yang didapat, itupun terasa semu karena tidak dibangun dengan kebersamaan untuk menyatukan kekuatan dan saling mendukung demi kemajuan bersama.

    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan demi menjaga kebersamaan di antara kaum wanita, diantaranya:

    1. Hindari Body shaming.

    Advertisement

    Hal ini adalah hal yang paling sensitif. Demi menjaga reputasi sesama wanita, kita harus berhati-hati mengomentari bentuk fisik teman meskipun dengan maksud bercanda. Dan tak hanya body parts, bahkan penampilan (pakaian atau make up look) cenderung dihakimi oleh wanita lain. Kita harus ingat, tidak semua orang memiliki selera yang sama.

    Banyak yang tidak tahu bahwa body shaming bisa berpengaruh pada kehidupan korban, berpotensi mengganggu kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan akut.

    2. Terapkan zero tolerance terhadap bullying, bergosip, menindas dan mendiskriminasi wanita lain. Karena sekali kita mengabaikan, akan selamanya kita membiarkan terjadinya saling menjatuhkan antar wanita.

    Tindakan bullying akan melukai psikis secara mendalam. Bisa menyebabkan seseorang mengalami trauma berkepanjangan. Dalam jangka panjang, kekerasan dan bullying bisa membuat seseorang menderita masalah emosional dan perilaku.

    3. Membandingkan diri kita dengan perempuan lain.

    Advertisement

    Membandingkan diri dengan orang lain bukan lagi hal yang baik ketika orang lain menjadi patokan kualitas hidup kita. Kebiasaan ini dapat memicu perasaan iri yang dapat menurunkan rasa percaya diri, menghambat potensi diri, membuat murung, menimbulkan perasaan tidak berharga atau menyalahkan diri sendiri.

    Kebiasaan seperti ini juga menunjukkan bahwa kita tidak mendukung sesama wanita. Awalnya kita membanding-bandingkan, kemudian berujung ke komentar yang negatif.

    Perbandingan bukanlah solusi. Kita harus menghargai apa yang kita punya. Sering-seringlah berbicara positif tentang dirimu kepada dirimu sendiri.

    Cintailah dirimu sendiri dan lakukan apapun yang terbaik. Percayalah bahwa dengan semua kekurangan yang terpikirkan olehmu, pasti ada banyak kelebihan yang bisa kamu banggakan. Syukurilah hal-hal dalam hidupmu, mulai dari yang kecil hingga yang besar, sehingga akan merasa cukup atas semua itu.

    Mari bergandengan tangan dan sampaikan kata-kata yang positif! Belajarlah untuk mendengarkan ide dari wanita lain, tanpa harus menghakimi dan mengacuhkannya. Jangan merasa terancam dengan gagasan brilian dari wanita lain, kita justru harus mendukungnya.

    Advertisement

    Kesetaraan gender merupakan persoalan pokok suatu tujuan pembangunan yang memiliki nilai tersendiri. Oleh karena itu, mari perkuat ikatan dengan sesama wanita dengan saling membantu satu sama lain!

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend