Connect with us

Budaya

Menanti Jumenengan Sultan Baru di Keraton Kasepuhan Cirebon

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Keluarga Rahardjo Djali memastikan akan melakukan prosesi jumenengan sebagai Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon.

Jumenengan tersebut lantaran Rahadjo Djali merupakan salah satu ahli waris yang sah dari Sultan Sepuh XI Keraton Kasepuhan Cirebon.

“Untuk jumenengan saya serahkan seluruhnya kepada keluarga,” kata dia usai mengikuti Gerebeg Syawal di Komplek makam Sunan Gunung Jati Cirebon, Senin (24/5/2021).

Namun, dia menginginkan prosesi jumenengan dilakukan dalam situasi yang damai, tidak ada keributan. Dia mengaku sudah melaporkan Sultan Sepuh XV Luqman Zulkaedin ke Polda Jabar.

Laporan tersebut diduga atas penyerobotan fasilitas tanpa seizin ahli waris Sultan Sepuh XI.

Advertisement

“Berdasarkan putusan MA pada1964,ahli waris Sultan Sepuh XI adalah kami. Sekali lagi untuk Jumenengan sebaiknya tanpa ada ribut-ribut, rusuh, semuanya harus berjalan baik demi menjaga kondusivitas,” ujar Rahardjo.

Sebagai Polmak Sultan Kasepuhan Cirebon, dia mengaku, gerebeg syawal merupakan pengalaman pertama. Ia mengikuti prosesi dari sejak awal hingga akhir. Bersama keluarga, ia berdoa di makam Sunan Gunung Jati.

Rahardjo sendiri diangkat sebagai Polmak Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan oleh keluarga sesaat sebelum Luqman Zulkaedin dinobatkan menjadi Sultan Sepuh XV pada Agustus 2020 lalu.

“Ini adalah hari istimewa karena saya mengikuti Grebeg Syawal sebagai Polmak. Mungkin tadi situasinya sedikit hectic, tapi ke depan Insyallah akan lebih baik,” tuturnya.

Iapun mengucapkan terimakasih kepada keluarga serta berbagai pihak yang telah membantu jalannya Grebeg Syawal tersebut.

Advertisement

“Saya mengikuti prosesi ini dengan tetap mengacu kepada pakem yang ada, di antaranya dalam pelaksanaannya hanya laki-laki yang boleh naik ke atas. Saya secara pribadi memang ini Grebeg Syawal saya yang pertama kali diikuti,” katanya.

 

Continue Reading

Yang Lagi Trend