Connect with us

    Umum

    Semburan Lumpur Bercampur Gas di Desa Cipanas Cirebon Diduga Mengandung Geothermal

    Published

    on

    Semburan Lumpur

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Dinas ESDM Jawa Barat menyebutkan semburan lumpur bercampur gas yang ada di Desa Cipanas Kecamatan Dukuhpuntang Kabupaten Cirebon berkaitan dengan potensi panas bumi atau geothermal.

    PLT Kasi Penambangan dan Air Tanah Dinas ESDM Jawa Barat Arip Budiman mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh dari badan geologi, lokasi tersebut masuk ke dalam salah satu kawasan yang memiliki potensi geothermal atau panas bumi.

    “Data badan geologi tahun 2014 menyebutkan lokasi ini bagian dari geothermal. Tapi tidak ditindaklanjuti barangkali kurang potensial jadi fokus panas buminya hanya di Kabupaten Kuningan Jawa Barat,” ujar dia, Rabu (2/6/2021).

    Menurut dia, data badan geologi tentang adanya potensi panas bumi di Desa Cipanas Kabupaten Cirebon perlu kajian lebih mendalam. Arip menyebutkan, semburan lumpur bercampur belerang berada di kawasan pegunungan kromong.

    Semburan lumpur tersebut masih dalam wilayah pegunungan yang mengitari Gunung Ciremai. Arip meminta seluruh aparat pejabat desa agar membuat pagar di sekitar titik semburan.

    Advertisement

    “Hindari aktivitas masyarakat yang tidak diinginkan karena di sekitar semburan burung saja mati,” ujar dia.

    Dari hasil peninjauan sementara di lokasi dan informasi yang diperoleh pemerintah desa setempat. Lokasi semburan lumpur pernah dibangun pabrik Kalsit yang memproduksi pasta gigi atau odol tahun 1970 an.

    Kemudian pada tahun 1980 pabrik tersebut diketahui tidak lagi beroperasi. Dia belum mengetahui apa alasan pabrik tersebut tidak lagi beroperasi.

    “Nah semburan ini diketahui sudah lama dulu terjadi letupan-letupan kecil tersebar di beberapa titik. Nah yang baru ini akibat air hujan yang tidak meresap dan menjadi uap sehingga leputan membesar membentuk semburan,” ujar dia.

    Petugas ESDM Jawa Barat mengambil sampel lumpur, batu dan air untuk uji laboratorium. Dia mengatakan, dahulu letupan lumpur bercampur gas hanya dari lapisan batu akibat ada aktivitas penambangan puluhan tahun silam.

    Advertisement
    Continue Reading

    Yang Lagi Trend