Connect with us

    Umum

    Disnaker Gulirkan Program Padat Karya Bagi 6.000 Warga Kabupaten Cirebon

    Published

    on

    Ciayumajakuning.id

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon menggulirkan program padat karya bagi 6.000 warga di seluruh Kecamatan. Program ini guna membantu perekonomian masyarakat melalui kegiatan produktif.

    Secara resmi Bupati Cirebon Imron meluncurkan program padat karya ini di Desa Jagapura Lor, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jumat (24/11/2022).

    Kepala Disnaker Kabupaten Cirebon, Novi Hendrianto menjelaskan secara resmi program padat karya digulirkan bagi masyarakat terutama masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan sosial apapun.

    “Secara resmi launching kegiatan padat karya di tahap pertama kami menyasar 3.300 warga di 22 kecamatan, program padat karya ini diberikan kepada warga yang tidak mendapatkan bantuan sosial apapun,” jelasnya.

    Secara data penerima program padat karya ini dikatakannya sesuai dengan usulan dari masing-masing kecamatan. Kemudian warga yang beehak mendapatkan program ini sudah dinyatakan lengkap secara pemberkasan.

    Advertisement

    “Jadi swcara keseluruhan terkait teknis kami serahkan seluruhnya kepada masing-masing kecamatan,” tuturnya.

    Lebih lanjut kata dia, jenis kegiatan yang terdapat dalam program padat karya ini diantaranya normalisasi sungai, membersihkan saluran air serta peningkatan kebersihan lingkungan.

    Secara teknis penerima program padat karya diberikan waktu sehari dengan kurun waktu 5 jam dengan upah sebesar Rp 100 ribu.

    “Total anggaran bagi program padat karya ini sebesar Rp 600 juta untuk total 6.000 penerima program padat karya,” terangnya.

    Masih kata dia, program padat karya ini hanya berlangsung selama dua bulan dimulai November dan selesai di bulan Desember 2022.

    Advertisement

    “Kami harap program padat karya ini bisa membantu perekonomian masyarakat secara langsung,” ujarnya.

    Sementara itu, Bupati Cirebon Imron menuturkan program padat karya bisa memberikan peluang kerja bagi masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan sosial.

    “Salah satu ciri masyarakat desa itu gotong royong dalam menyelesaikan permasalahan apapun,” pungkasnya. ***

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend