Teknologi

Teknik Pengukuran Mode Dioda atau Diode Mode

Published

2 tahun ago

6 Februari 2023

CIAYUMAJAKUNING.ID – Benarkah dengan teknik pengukuran mode dioda untuk mendeteksi konslet atau short to ground pada rangkaian elektronika cukup menggunakan avometer digital saja?

Pada dasarnya, ada beberapa teknik yang bisa dilakukan seorang teknisi elektronik dalam mencari atau mendeteksi konsleting atau short pada rangkaian elektronik.

Mulai dari menggunakan power suplay sebagai pengganti catu daya untuk menghidupkan perangkat elektronika, contohnya pada HP atau Laptop.

Kemudian oleh power suplay akan menunjukan nilai tertentu yang nantinya bisa diterjemahkan untuk memfonis perangkat tersebut mengalami konslet atau tidak.

Teknik lain yaitu menggunakan avometer, baik analog maupun digital.

Teknik pengukuran ini dikenal dengan nama teknik pengukuran mode dioada atau diode mode, yaitu berupa pengukuran komponen pada rangkaian elektronik dalam posisi pasif atau tanpa dialiri listrik.

Posisi pasif disini maksudnya ialah, rangkaian tanpa dialiri listrik baik baterai maupun adaptor (carjer)

Berikut langkah-langkah pengukuran menggunakan teknik mode dioda atau diode mode

1. Hidupkan avometer, putar ke arah atau mode dioda. letakan kabel probe merah pada ground dan probe hitam ke kaki komponen pada jalur rangkaian yang hendak diukur.

2. Harap diperhatikan bahwa toleransi nilai 10% ke atas dan bawah dapat diasumsikan sebagai rangkaian dalam kondisi normal. hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh kondisi baterai avometer, hambatan kabel probe, dan perbedaan revisi board avometer.

3. Yang bukan NC (Not Conected) nilainya tidak boleh 0L (putus jalur), apabila menjumpai kondisi tersebut maka cari dan periksa jalur rangkaiaannya. anda bisa melakukan penjumperan untuk kondisi tersebut.

4. Yang bukan ground nilainya tidak boleh 0,000V, jika menjumpai kondisi tersebut maka lakukan suntik tegangan atau break suspect.

5. Yang nilai pengukurannya berbeda hingga 10%, silahkan cek kemungkinan terhubung paralel dengan 2 IC atau lebih, dan menyebabkan tetap terjadi pangkasan forward bias tetapi nilainya berbeda saat terputus dari paralelnya. ***