CIAYUMAJAKUNING.ID – Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon H. Karso mengevaluasi kinerja Farmasi Ciremai Kota Cirebon yang ia nilai telah menunjukan progres cukup baik.
Hal ini ia sampaikan saat menggelar rapat kerja bersama Perumda Farmasi Ciremai Kota Cirebon.
Mereka membahas evaluasi kinerja tahun 2022 di ruang rapat gedung DPRD.
“Dari penyertaan modal sebesar Rp.2 miliar pada 2022, BUMD ini tak hanya untuk keperluan fisik bangunan,” ucap Karso, Jumat (10/02).
Melainkan, lanjutnya, ada juga yang di alokasikan untuk menyediakan fasilitas penunjang serta membeli stok obat.
“Semula di alokasikan 100 persen untuk fisik bangunan, tapi bisa untuk sektor lain,” imbuh Karso usai rapat.
Rp.1,2 miliar, sambungnya, bisa di alokasikan untuk fisik bangunan, Rp.400 juta fasilitas penunjang, dan Rp.400 juta lainnya pembelian obat.
Karso menyebut, Farmasi Ciremai Kota Cirebon berhasil memperoleh pendapatan sampai Rp 369 juta, sedikit lebih besar jika ketimbang tahun sebelumnya.
Namun demikian, ia menilai keberadaan BUMD di Kota Cirebon termasuk Farmasi Ciremai, belum bisa berkontribusi besar dalam menambah pendapatan asli daerah (PAD).
Untuk bertahan saja, kata Karso, mereka perlu bekerja keras.
Saat rapat berlangsung, Direktur Farmasi Ciremai Kota Cirebon Emrizal Hamdani menyampaikan, ada beberapa hal yang akan menjadi target untuk rencana kerja tahun 2023.
Di antaranya, menaikan status klinik menjadi klinik utama, penambahan dokter spesialis, penggunaan aplikasi Khanza, serta perencanaan pembuatan PBF dan PAK. ***
