Connect with us

    Lifestyle

    Bayi di Bawah Usia 1 Tahun Konsumsi Kental Manis Bisa Sebabkan Stunting

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kental manis tidak cocok di berikan kepada balita di bawah usia 12 bulan.

    Sebab, menurutnya, produk kental manis tidak dapat menggantikan asupan Air Susu Ibu (ASI).

    “Kental manis bukan suatu bentuk minuman, tetapi pelengkap sajian,” jelas Nadia, Kamis (16/02).

    Asupan makanan bergizi seimbang, sambungnya, penting untuk tumbuh kembang anak.

    Pemenuhan gizi pada anak tidak dapat terpenuhi dengan mengandalkan kental manis.

    Advertisement

    Nadia mengungkapkan, salah satu penyebab stunting di karenakan anak balita di beri makan nasi.

    Dengan lauk kentang goreng, mie instan, kuah bakso, dan kental manis.

    Hal itu ia merujuk pada salah satu studi terkait penyebab stunting yang di ungkap oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) beberapa waktu silam.

    Menurut Nadia, penyebab anak balita mengalami stunting karena pola makan yang tidak baik.

    “Jadi, tentang kental manis ini sebenarnya sudah ada beberapa kali sosialisasi dari BPOM bersama Kemenkes,” imbuhnya.

    Advertisement

    Kental manis, jelas Nadia, memiliki kadar lemak susu tidak kurang dari 8 persen, dan kadar protein tidak kurang dari 6,5 persen.

    Hal ini sesuai Peraturan BPOM Nomor 34 Tahun 2019 tentang Kategori Pangan dan Codex Standard for Sweetened Condensed Milk (CXS 282-1971 Rev 2018).

    Hal lain yang dapat memicu stunting karena sang ibu tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi seperti makanan berprotein tinggi.

    Sehingga hal itu menyebabkan sang anak turut kekurangan nutrisi.

    Rendahnya asupan vitamin dan mineral yang di konsumsi ibu juga bisa ikut memengaruhi kondisi malnutrisi pada janin.

    Advertisement

    Cara mengantisipasi stunting pada anak di antaranya dengan memberikan pola asuh yang tepat, dan memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) optimal.

    Serta mengobati penyakit yang di alami anak hingga perbaikan kebersihan lingkungan dan penerapan hidup bersih keluarga. ***

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend