Penerbitan Sertifikasi Halal MUI, Ternyata Ada BPJPH, Begini Alurnya

CIAYUMAJAKUNING.ID – Pelaku bisnis barang dan jasa kudu gercep deh dari sekarang buat ngurus sertifikasi Halal MUI.

Pasalnya pemerintah cuma ngasih waktu sampai tanggal 17 Oktober 2024 loh dan kalau gak diurus juga bakal kena teguran, sangsi denda, hingga penutupan usaha.

Sebagai contoh pelajaran adalah Mie Gacoan dan Mixue, yang harus mengalamai dinamika terutama dalam hal mengurus sertifikasi Halal MUI, padahal keduanya tergolong mapan dalam membangun usaha.

Nah, buat yang mau merintis bisnis barang dan jasa yang masuk dalam kategori wajib Halal atau bahkan sudah terlanjur berjalan biar tenang dan lancar sebaiknya urus tuh dari sekarang, toh demi kebaikan bersama juga.

Dan tentu saja pada akhirnya menambah kuat branding merek bisnis yang kita geluti.

Advertisement

Jika bisnis kamu adalah:

1. Makanan dan minuman
2. Jasa penyembelihan dan hasil sembelihan
3. Bahan baku, bahan tambahan pangan dan
4. Bahan penolong untuk produk makanan dan Minuman.

Maka segera urus deh sertifikasi Halal MUI nya.

Begini alur sederhananya:
1. daftar permohonan ke BPJPH, lalu
2. diperiksa atau diuji produknya oleh LPH (LPPOM MUI)
3. proses sidang fatwa MUI, lalu
4. diserahkan lagi ke BPJPH untuk diterbitkan sertifikat halal

Pada intinya, BPJPH hanya bisa menerbitkan sertifikat Halal jika sudah ada ketetapan fatwa Halal dari MUI.

Advertisement

Ketika sudah mengantongi sertifikat Halal, jangan lupa buat cantumin label halal di produk kita.
label Halal itu sendiri terdiri dari Logo Halal dan Nomor Sertifikat atau Nomor Registrasi.

Sebagai informasi tambahan, logo Halal yang lama secara bertahap akan diganti ke logo Halal yang baru.

Untuk mendaftarkan sertifikasi produk Halal atau mengecek status produk sudah ada sertifikat Halal atau belum, anda bisa mengunduh aplikasi PUSAKA dari Kemenag di Playstore.

Dan melalui laman SIHALAL yang bisa anda akses pada link berikut : Klik DISINI

Advertisement