Connect with us

Lifestyle

Diikuti 2000 Peserta, DPA Indramayu Narasumber Diklat ke-4 Program GLN Jabar

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Sebanyak 2.000 peserta dari Jawa Barat (Jabar) dan beberapa provinsi seperti Jawa Tengah, Jawa Timur serta Aceh mengikuti Diklat ke-4 Program Tantangan Literasi Nusantara (Talenta) ‘Implementasi Gerakan Literasi Nasional (GLN)’.

Menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (DPA) Kabupaten Indramayu Aan Hendrajana yang bertindak sebagai narasumber diklat di lakukan secara hybrid.

“Di ikuti peserta dari berbagai kalangan pendidik SD, MI, SMP, SMA, MTS dan MA,” ucapnya di Indramayu Command Centre, Sabtu (22/07).

Aan menambahkan Pemkab Indramayu telah melakukan berbagai inovasi dalam menyukseskan program Implementasi GLN Pemprov Jabar.

“Yakni dengan pemanfaatan digitalisasi dalam meningkatkan mutu literasi dan minat baca,” ungkapnya.

Advertisement

Inovasi tersebut telah berdampak positif menjadikan perpustakaan sebagai pusat literasi dan kegiatan masyarakat yang berbasis teknologi informasi serta komunikasi.

Ia berharap program inovasi yang di lakukan DPA Indramayu tersebut dapat meningkatkan Indeks literasi masyarakat.

Sementara itu, Ketua GLN Jabar Yulia Yulianti mengatakan kegiatan ini di harapkan dapat mewujudkan gerakan literasi secara masif.

Sekaligus menjawab tantangan literasi selama waktu yang telah di tentukan.

“Saya mengapresiasi bagi mereka yang memiliki semangat membangun ruang-ruang giat literasi dalam kegiatan tersebut,” ucapnya.

Advertisement

Kepala Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Firman Oktora juga berharap peserta bisa mengikuti berbagai tahapan.

“Mudah-mudahan program bermanfaat terutama bagi para pegiat literasi untuk terus berinovasi di tengah kemajuan digital,” harapnya.

Sementara itu, perwakilan Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) Jabar Ida Siti Hodijah mengatakan sekolah bisa membentuk Tim Literasi Sekolah.

Tim tersebut terdiri dari guru hingga pustakawan yang bisa menumbuhkan dan menguatkan karakter peserta didik melalui budaya ekosistem literasi.

“Meningkatkan kecakapan literasi, menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak serta menjaga keberlanjutan pembelajaran,” jelasnya. ***

Advertisement
Continue Reading

Yang Lagi Trend