CIAYUMAJAKUNING.ID – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon kembali menggelar Job Fair tahun 2023 bertempat di SMKN 1 Gunungjati Cirebon, Senin (31/7/2023).
Terdapat 20 perusahaan yang turut serta dalam kegiatan job fair kali dengan jumlah penyerapan lowongan kerja sebanyak 1648. Tidak hanya itu, pada job fair kali ini juga terdapat lowongan kerja untuk luar negeri bagi tenaga terampil.
Bupati Cirebon Imron usai membuka kegiatan tersebut mengatakan, melalui job fair ini Pemkab Cirebon bekerjasama dengan puluhan perusahaan untuk memberikan kesempatan kerja kepada warga Kabupaten Cirebon yang belum bekerja.
Pada job fair sebelumnya yang digelar di wilayah timur Kabupaten Cirebon, kata Imron, berhasil menyerap 2500 an pencari kerja. Untuk job fair kali ini, pihaknya membuka 1648 lowongan pekerjaan (loker) untuk para pencari kerja dari Kabupaten Cirebon.
“Sekarang ini dibuka 1648 lowongan pekerjaan, bagi yang berminat silakan datang, kami sudah kerjasama dengan 20 perusahaan,” ujar Imron.
Selain membuka loker di dalam negeri, Pemkab Cirebon juga membuka loker luar negeri. Pihaknya sudah bekerjasama dengan perusahaan yang siap menempatkan tenaga terampil di salah satu rumah sakit di Abu Dhabi.
“Kami juga kerjasama dengan perusahaan untuk loker di Abu Dhabi, tapi bukan untuk menjadi pembantu rumah tangga melainkan tenaga kerja trampil seperti bidan dan perawat,” kata Imron.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kabupaten Cirebon, Novi Hendrianto menyampaikan, kegiatan yang digelar tersebut adalah job fair ke dua dan merupakan tindaklanjut dari job fair sebelumnya.
Menurut Novi, kegiatan tersebut merupakan kegiatan kolaborasi kewilayahan, dimana sebelumnya dilakukan dengan SMK Muhammadiyah Lemahabang, sekarang bekerjasama dengan SMKN 1 Gunungjati.
“Artinya kegiatan job fair dan kegiatan program-program keunggulan SMK juga outputnya adalah job fair. Kita menjembatani antara pencari kerja dengan perusahaan, baik dalam negeri maupun luar negeri,” kata Novi.
Menurut Novi, BP3MI Jabar juga terlibat dalam menjembatani para pencari kerja ke luar negeri. Ada salah satu perusahaan yang digandeng dalam penempatan tenaga kerja terampil ke luar negeri.
“Kita mengarahkan pekerja yang ke luar negeri adalah kerja terampil seperti perawat, manufactur dan lainnya. Artinya bukan domestik atau asisten rumah tangga (ART) yang banyak menimbulkan permasalahan dikemudian hari,” kata Novi.
Selain itu, pihaknya juga mengundang BP2MI yang secara khusus melakukan penempatan tenaga kerja ke Korea dan Jepang melalui program G To G antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah di negara penempatan.***