CIAYUMAJAKUNING.ID – Pemerintah pusat menyematkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh pada peringatan Hari Pahlawan Nasional ke-78, Jumat (10/11), salah satunya adalah KH. Abdul Chalim yang berasal dari Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.
KH. Abdul Chalim lahir 2 Juni 1898 merupakan putra dari pasangan seorang kuwu bernama Kedung Wangsagama dan Satimah.
Kakeknya juga seorang Kuwu Kertagama, putra Buyut Liuh yang merupakan anak dari seorang Pangeran Cirebon. silsilahnya bersambung hingga ke Syarif Hidayatullah.
KH. Abdul Chalim menyelesaikan pendidikannya di H I S (Hollandsch Inlandsche School) dan melanjutkan pendidikan agama di beberapa pesantren.
Ia nyantri di Ponpes Banada, Ponpes Al Fattah Trajaya, dan Ponpes Nurul Huda Al Ma’arif Pajajar yang berada di Kecamatan Leuwimunding serta Rajagaluh.
Pada tahun 1913, KH. Abdul Chalim melanjutkan pendidikannya di Makkah.
Sepulang dari Makkah, bersama temannya KH. Abdul Wahab Hasbullah ia berkomitmen untuk memerdekakan Indonesia dengan membentuk Komite Hijaz.
Melalui komite itu, KH. Abdul Chalim mengundang para ulama di Jawa dan Madura untuk menghadiri pertemuan pada 31 Januari 1926.
Sebanyak 65 ulama merespon undangan dengan menghadiri pertemuan tersebut.
Pertemuan Komite Hijaz itu akhirnya mendorong berdina Nahdlatul Ulama dengan KH. Hasyim Asyari sebagai Rais Aam.
KH. Abdul Chalim sendiri menjabat sebagai Katib Tsani (sekretaris kedua).
KH. Abdul Chalim pendiri dan pembina kerohanian Hizbullah, sebuah organisasi semi militer untuk wilayah Majalengka dan Cirebon.
Sosoknya juga merupakan seorang pejuang Hizbullah di beberapa medan pertempuran di Cirebon, Majalengka dan Surabaya.
ia wafat di Leuwimunding 12 Juni 1972 dan di abadikan dengan nama Institut Pesantren KH. Abdul Chalim di Mojokerto, Jawa Timur
Kini perguruan tinggi itu sedang berkonversi menjadi Universitas Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto.
Bupati Majalengka Karna Sobahi berharap pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada KH Abdul Chalim dapat menjadi teladan.
“Majalengka sudah dua orang menjadi Pahlawan Nasional dan menginspirasi kita untuk terus berjuang,” ujarnya saat peringatan Hari Pahlawan di halaman Pendopo Gedung Negara.
Menurut Kadinsos Majalengka Irwan Dirwan, penganugrahan itu berdasarkan Keppres No.115/TK/ 2023 yang di tetapkan di Jakarta, 06 Nopember 2023 lalu. ***