CIAYUMAJAKUNING.ID – Guna memperkuat branding kampus, BDS (Berkah Digital Sinergi) Enterprise berkolaborasi dengan Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon (Dema UI BBC) dan Communicaskill Academy menggelar Seminar Nasional Kepenulisan.
UI BBC sendiri memiliki branding terbaru yakni ‘Kampus Digital, Riset dan Literasi’.
Dalam seminar tersebut juga di libatkan Komunitas Menulis Online (KMO) dan media partner seperti Cirebon Bribin dan Ciayumajakuning.id.
Menurut pengelola BDS Enterprise Firman Saputra, tujuan di gelarnya seminar untuk mewadahi kepenulisan bagi para mahasiswa BBC.
“Supaya mereka bisa menumpahkan ide kepenulisannya pada sebuah platform yaitu KMO yang di miliki oleh Tendi Murti selaku narasumber,” jelasnya.
Seminar di hadiri oleh berbagai macam latar belakang peserta yang berasal baik dari dalam maupun luar kampus untuk belajar menulis.
Owner KMO, Kang Tendi mengatakan jika menulis itu mengasyikan dan memiliki energi.
“Menulis bukan hanya menikmati tulisan, tapi bagaimana pesan yang di sampaikan apakah bermanfaat atau sebaliknya,” tuturnya.
Pria asal Kuningan itu menambahkan tulisan yang memberikan manfaat adalah bekal akhirat dan akan menjadi amal jariah yang tak pernah terputus.
Efek tulisan sangat tajam, ia mencontohkan beberapa tokoh yang terkenal karena tulisan seperti Mahatma Gandhi dan RA Kartini.
Dalam kesempatan itu Kang Tendi menjelas trik supaya kegiatan menulis bisa menjadi ladang cuan (uang).
Ia juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk di berikan wadah berupa komunitas kepenulisan online gratis selama satu bulan.
Kan Tendi memaparkan dalam satu bulan terrsebut nanti setiap harinya akan di berikan challenge untuk menulis.
“Kalian di beri tiga nyawa, jik nyawa itu habis karena challenge tidak di laksanakan, maka kalian harus ulang dari awal lagi saat satu bulan terpenuhi,” jelasnya.
Untuk mengikuti challange tersebut, para mahasiswa bisa menulis di aplikasi KBM (Komunitas bisa menulis).
Diakhir perbincangan, Kang Tendi mengajak peserta untuk mengafirmasikan diri.
Ia mempersilakan peserta untuk menutup matanya dan menyampaikan sugestinya dalam hati.
“Aku mengizinkan diriku untuk menulis. Aku mempunyai karya buku yang di terbitkan dan menjadi best seller,” demikian bunyi sugesti itu.
Hal tersebut di tujukan supaya pesan yang di sampaikan melekat dalam hati. ***