CIAYUMAJAKUNING.ID – Puskesmas Pondoh, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu berinovasi dengan mencetuskan kebijakan ‘Cemilan Pare’ sebagai sinonim dari Cegah Kehamilan pada Remaja guna mengurangi risiko pada kehamilan pada usia muda atau remaja.
Kebijakan ‘Cemilan Pare’ dapat mengurangi risiko kelahiran prematur, perdarahan persalinan hingga kematian ibu dan bayi.
Kepala Puskesmas Pondoh R Hesti Heryanti menyampaikan Cemilan Pare merupakan inovasi yang sudah berjalan sejak tahun 2023.
“Inovasi ini mendapat penghargaan dari Bappeda-Litbang Indramayu pada tahun 2023 sebagai kegiatan inovasi terbaik kategori inisiasi,” jelasnya, Selasa (06/08).
Cemilan Pare memiliki manfaat yakni menambah wawasan dan pengetahuan remaja tentang stunting dan bahaya kehamilan yang tidak di inginkan.
Serta dapat mencegah anemia pada remaja putri dan membangun kesadaran remaja terhadap perannya sebagai agen perubahan cegah stunting.
Data dari Dinkes Indramayu pada tahun 2022 menyebutkan angka kehamilan usia kurang dari 20 tahun sebanyak 2.171 orang dan tahun 2023 sejumlah 2.106 orang.
Laporan tahunan KIA mencatat data kehamilan kehamilan usia lebih dari 20 tahun di Puskesmas Pondoh sebanyak 43 orang.
Sedangkan berdasarkan data laporan program Gizi UPTD Puskesmas Pondoh tahun 2023 kehamilan usia lebih dari 20 tahun sebanyak 24 orang.
Untuk jumlah remaja putri yang mengalami anemia sebesar 51,03 persen.
Berbagai kegiatan Cemilan Pare di antaranya pemutaran video petunjuk teknis kegiatan dan mengajukan pertanyaan melalui sarana aplikasi mentimeter.
Selain itu, memberikan reward kepada kelompok yang interaktif, minum tablet tambah darah bagi remaja putri dan komitmen bersama peran remaja cegah stunting.
Sasaran inovasi Cemilan Pare adalah remaja usia 10-19 tahun termasuk siswa SD, SMP/MTS, SMA/SMK dan remaja putus sekolah.
“Secara khusus, Cemilan Pare bertujuan menurunkan angka kasus stunting yang terjadi pada remaja sebesar 10 persen,” demikian kata Hesti. ***