CIAYUMAJAKUNING.ID – Pj Bupati Indramayu Dedi Taufik mengunjungi Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang guna mennjau perkembangan bendungan yang menjadi sumber pengairan bagi lahan pertanian di Kabupaten Indramayu, Kamis (10/10).
Bendungan yang di resmikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin 9 Juli 2024 lalu itu mampu menampung kapasitas air maksimal 250 juta kubik.
Sekitas 6.000 hektare lahan di Indramyu terutama di Kecamatan Terisi, Losarang dan Kandanghaur di aliri air dari Bendungan Cipanas.
Sebelumnya tiga kecamatan tersebut mengandalkan saluran dari Cipelang namun tidak sampai ke hilir.
Akibatnya lahan pertanian di ujung irigasi tidak mendapatkan air dan mengakibatkan gagal panen bahkan gagal tanam.
Namun hingga kini, pemanfaatan Bendungan Cipanas belum maksimal karena masih dalam proses pengisian yang di targetkan rampung awal tahun 2026.
Pj Bupati Dedi Taufik menjelaskan Bendungan Cipanas ini menjadi sumber air bagi lahan pertanian yang ada di wilayah tengah Indramayu.
“Pertanian Indramayu untuk musim tanam I (rendeng) kondisinya masih aman karena bersamaan dengan datangnya musim hujan,” ujarnya.
Namun yang harus mendapatkan perhatian, lanjut Dedi, adalah musim tanam II (gadu) yang datang pada saat musim hujan selesai.
“Kita fokus di musim tanam gadu, ini harus kita maksimalkan sumber airnya,” tegas Dedi.
Sementara itu, Plt Kepala DKPP Indramayu Sugeng Heriyanto mengatakan, pada tahun 2025 pertanian Indramayu masih mendapat tantangan serius.
Hal ini di karenakan sumber-sumber air yang menjadi andalan petani Indramayu masih belum maksimal dalam mendistribusikan air.
Ia menjelaskan di beberapa saluran masih ada program Rentang Irigation Modern System (RIMS) yang masih belum selesai.
“Hari ini kita mendatangi Bendungan Cipanas untuk melakukan koordinasi dan mendapatkan penjelasan langsung dari pengelola,” tutur Sugeng.
Pihaknya berharap ada percepatan dalam penanganan irigasi ini sehingga kasus gagal panen dan gagal tanam bisa kita di hindari. ***