Umum
International Migran Day, Momentum Pekerja Migran Cirebon Bertukar Infomasi yg
CIAYUMAJAKUNING.ID: Puluhan pekerja migran asal Cirebon menghadiri Internasional Migran Day. Mereka berkumpul saling berbagi cerita hingga motivasi kepada calon pekerja migran di Cirebon.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Cirebon Novi Hendrianto mengatakan, momentum tersebut merupakan bagian dari cara pemerintah menghargai para pejuang devisa. Ia menyebutkan, berdasarkan data yang terhimpun, hingga November 2024 tercatar ada 11.169 pekerja migran asal Cirebon di negara penempatan.
Jumlah tersebut, kata Novi meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya dengan total 10.545 PMI Kabupaten Cirebon.
“Momentum ini tidak sekedar seremonial tapi momen menghargai pejuang devida yang tidak bisa dibilang kecil,” katan Novi di tengah menghadiri International Migran Day, Sabtu (28/12/2024).
Dari jumlah tersebut, Novi tidak menampik banyak pekerja migran asal Kabupaten Cirebon yang bekerja di luar negeri melalui jalur ilegal. Novi menyebutkan, Taiwan dan Hongkong menjadi negara terbanyak pilihan pekerja migran asal Cirebon.
Novi menjelaskan, salah satu faktor naiknya jumlah PMI Kabupaten Cirebon tiap tahun karena syarat minimal lulusan sekolah. Yakni minimal lulusan SLTA atau SMK serta syarat lain yang wajib dilengkapi oleh calon pekerja migran itu sendiri.
“Sementara masyarakat di kita mungkin dari kualifikasi pendidikan yang dimiliki lulusan SMP, SD ini mau kerja dimana,” ujar Novi.
Oleh karena itu, bekerja di luar negeri menjadi salah satu peluang yang bisa diambil dalam upaya memperbaiki ekonomi. Namun, Novi menegaskan agar calon pekerja migra untuk tidak menggunakan jalur ilegal.
Ia mengatakan, calon pekerja migran yang akan berangkat kerja di luar negeri harus mengikuti sejumlah rangkaian syarat hingga tahapannya.
“Tentu akan kami latih dulu lewat LPK yang sudah ada kemudian disalurkan ke P3MI termasuk BP2MI yang G2G,” ujar Novi.
Pada kesempatan tersebut, Novi menyampaikan kedepan pemerintah akan terus berupaya mengurangi resiko buruk yang kerap dialami pekerja migran.
Disnaker Kabupaten Cirebon akan mengutamakan calon pekerja migran untuk bekerja di sektor formal dan manufaktur. Ia menyebutkan, pada perjalanannya upaya tersebut efektif mengurangi resiko terhadap pekerja migran asal Cirebon.
“Tahun 2025 arahkan utk bekerja di sektor formal dan manufaktur dibandingkan domestik untuk mengurangi resiko terhadap PMI kita. Terutama yang freshgraduate lulusan SMA dan SMK,” katanya.
Salah seorang mantan pekerja migran asal Cirebon Didi Kusnadi mengatakan, kegiatan tersebut perlu ada tindaklanjut dari pemerintah daerah setempat.
Ia mengaku, pentingnya peran dinas stakeholder karena Kabupaten Cirebon berada di urutan ke 4 secara nasional peringkat dua di Jawa Barat terkait penyaluran MP.
“Ini hanya stimulus, kedepan dorong purna migran untuk lakukan pemberdayaan, mereka sama punya hak sampai dapat pelatihan pembinaan dari dinas terkait,” kata Didi.
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Lirik Lagu2 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- Budaya2 minggu ago
Tiga Bangunan Bersejarah di Indramayu Bakal Ditetapkan Obyek Cagar Budaya
- Umum1 minggu ago
Banyak Buruh Pabrik di Majalengka yang Hanya Tempuh Pendidikan Hingga SMP
- Budaya3 minggu ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Teknologi1 bulan ago
JAMKESAYU, Permudah Kelola Data Penerima Jaminan Kesehatan di Indramayu
- Umum2 minggu ago
BBGP Jabar Gelar Program Kareta Sobat di Gedung Linggarjati Kuningan