Teknologi
Diskominfo Majalengka Dukung Rencana Pusat Batasi Penggunaan Medsos
CIAYUMAJAKUNING.ID – Kadiskominfo Majalengka Gatot Sulaeman menyatakan pihaknya mendukung rencana pembatasan penggunaan media sosial (medsos) guna melindungi anak-anak dari dampak negatif penggunaan teknologi digital.
Menurutnya aturan serupa telah di terapkan di sejumlah negara guna menjaga perkembangan psikologis dan sosial anak-anak.
“Pembatasan usia penggunaan medsos merupakan langkah yang penting,” ujarnya, Kamis (16/01).
Menurutnya pembatasan usia penggunaan Media Sosial (Medsos) merupakan langkah yang penting.
Data BPS Majalengka menunjukkan sebanyak 83,59 persen warga usia 5 tahun ke atas menggunakan telepon seluler pada tahun 2023.
Dari jumlah itu, 61,96 persen di antaranya mengakses internet.
Sementara itu, penduduk yang memiliki telepon seluler mencapai 66,85 persen.
Gatot menambahkan pihaknya mendukung rencana kebijakan tersebut.
“Namun perlu adanya literasi digital yang merata di seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.
Gatot menilai penggunaan gadget oleh anak-anak perlu di imbangi dengan literasi digital yang tepat.
Menurutnya, pendidikan literasi harus di mulai sejak dini di lingkungan sekolah dan keluarga.
Pembatasan penggunaan ponsel bagi anak-anak di usia dini di lakukan supaya mereka lebih aktif bersosialisasi dan mengembangkan kemampuan psikomotoriknya.
Gatot menambahkan anak-anak perlu di ajarkan empati, olahraga dan sosialisasi agar tumbuh menjadi generasi yang sehat secara fisik maupun mental.
“Cageur (sehat), bageur (baik), pinter (pintar),” katanya.
Diskominfo Majalengka, lanjut Gatot, melakukan literasi digital di berbagai sekolah, terutama di tingkat SMP dan SMA,.
“Karena mereka sudah mulai mengakses media digital,” tegasnya.
Terkait implementasi kebijakan pembatasan media sosial di daerah, Gatot mengaku kewenangan sepenuhnya berada di tingkat pusat.
Meski demikian, pihaknya siap menjalankan pokok-pokok regulasi yang akan ditetapkan.
Diskominfo Majalengka akan fokus pada strategi komunikasi dan edukasi yang efektif di daerah.
“Saat ini belum ada platform media sosial yang benar-benar membatasi akses berdasarkan usia, sehingga edukasi menjadi kunci utama,” pungkas Gatot. ***
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- Kuliner5 tahun ago
Menyesap Kopi Lunaira Usung Konsep Bayar Seikhlasnya
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Lirik Lagu2 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- Budaya4 minggu ago
Tiga Bangunan Bersejarah di Indramayu Bakal Ditetapkan Obyek Cagar Budaya
- Umum1 bulan ago
BBGP Jabar Gelar Program Kareta Sobat di Gedung Linggarjati Kuningan
- Budaya1 bulan ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Umum4 minggu ago
Banyak Buruh Pabrik di Majalengka yang Hanya Tempuh Pendidikan Hingga SMP