Connect with us

Umum

Tagar #KaburAjaDulu yang Berujung Masalah Baru

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.IDTagar #KaburAjaDulu sempat ngehits di media sosial akhir-akhir ini yang muncul karena kekecewaan rakyat atas sulitnya mendapatkan penghidupan yang layak di negeri sendiri hingga tak sedikit orang orang memilih untuk pergi ke luar negeri.

Beragam tujuan dari mulai pekerjaan, pendidikan, hingga memutuskan untuk ganti kewarganegaraan.

Beruntung jika merantau ke luar negeri membawa anak dan istri sehingga kehidupan bekerja ataupun kuliah masih bisa seimbang mengambil peran keluarga.

Namun, tak semua orang yang merantau ke luar negeri merupakan solusi atas peliknya hidup di alami.

Alih-alih menyelesaikan satu masalah, bisa muncul masalah baru.

Advertisement

Tulisan ini hanya akan berfokus pada pekerja pekerja luar negeri yang terpaksa harus meninggalkan keluarga mereka di tanah air selama bertahun-tahun.

Seperti seorang suami yang meninggalkan anak istri, ataupun sebaliknya ketika seorang istri meninggalkan anak dan suami.

Beberapa fakta yang penulis saksikan ataupun di berita bagaimana beratnya hidup jauh dari keluarga.

Ada yang istrinya jadi TKW, tiba tiba suaminya punya anak lagi dari wanita lain di luar ikatan pernikahan (zina).

Ada pula suami yang jadi TKL, tiba tiba istrinya hamil oleh pria lain dan parahnya lagi anak perempuannya pun sama di hamili.

Advertisement

Istri atau suami mana ketika pulang dengan harapan membawa kebaikan untuk keluarga, tapi malah mendapatkan musibah yang lebih berat.

Beberapa bulan lalu, kita menyaksikan dari rekaman CCTV seorang balita terbawa hanyut arus selokan karena kurang pengawasan saat main hujan-hujanan.

Saat di kroscek ternyata orang tuanya bekerja di luar negeri sehingga tidak ada kesempatan untuk pulang sekedar menyemayamkan jenazah anaknya.

Musibah juga bisa terjadi di negara rantauan di mana ada pekerja pria asing yang melecehkan wanita karena sudah lama meninggalkan istri dan keluarga.

Jauhnya dari keluarga, malah membuka celah kejahatan baru di negeri orang.

Advertisement

Bagi orang-orang tersebut, kabur aja dulu tak semudah yang di bayangkan.

Jauhnya jarak membuat peran ayah, suami, istri, ibu jadi tak bisa di jalankan dengan baik.

Bahkan dari banyak kisah yang ada malah bisa menimbulkan kerusakan bagi peran ayah dan ibu.

Padahal di hari yang serba tidak aman ini, keluarga di harapkan menjadi rumah teraman di saat dunia luar makin tak aman untuk anak-anak.

Jika efek ini terjadi pada banyak keluarga, maka akan menjadi bom waktu yang akan semakin menghancurkan generasi negeri ini.

Advertisement

Derita hidup dalam kepemimpinan kapitalis demokrasi, ekonomi morat marit, kapal keluarga pun hancur tak punya arah berlayar.

#KaburAjaDulu tidak bisa jadi solusi. Bagaimanapun sistem kapitalis hari ini tidak mampu memberikan pemenuhan kebutuhan semua kalangan rakyat.

Bahkan di skala global dunia hampir kolaps dan sedang mencari alternatif sistem lain untuk menstabilkan perekonomian.

Islam adalah pilihan tepat menggantikan sistem kapitalis yang sedang memimpin dunia hari ini yang mempunyai pandangan khas tentang sistem ekonomi dan keluarga.

Semuanya bersumber pada firman Allah, bukan semata mata hasil buah akal manusia yang serba lemah dan terbatas.

Advertisement

Sejak zaman Rasulullah hingga kekhilafahan di Turki, penerapan Islam mampu menstabilkan ekonomi rakyat.

Bahkan pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz, tidak ada satu pun rakyat yang berhutang.

Dari keluarga mereka di hasilkan generasi berakhlak mulia yang cerdas dan menghasilkan karya-karya cikal bakal penemuan terbaru.

Kekaguman terhadap sistem kekhilafahan Islam juga sempat di utarakan oleh Presiden Prabowo dalam acara Muhammdiyah.

Jika pemerintah memutuskan untuk penghematan anggaran yang berujung pada #KaburAjaDulu nyatanya tak jadi solusi menyeluruh.

Advertisement

Sudah saatnya apa yang menjadi kekaguman presiden di hadirkan dalam kehidupan supaya masa kesejahteraan ketika Islam memimpin dunia juga kembali di rasakan. ***

Ditulis Oleh : Elis Irma Ratnasari

Continue Reading

Yang Lagi Trend