Ekbis
OJK: Sektor Jasa Keuangan Stabil Pascapertemuan Presiden Ukraina dan AS

CIAYUMAJAKUNING.ID – Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK Rabu (26/02) menilai stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) tetap terjaga di tengah tantangan perekonomian global dan domestik. Meski pertumbuhannya di beberapa negara maju menunjukkan tren penurunan.
Volatilitas pasar tetap tinggi seiring ketidakpastian kebijakan ekonomi dan geopolitik yang terus berkembang.
Di AS, pertumbuhan ekonomi tetap solid dengan aktivitas ekonomi di dukung oleh konsumsi domestik.
Inflasi berada di level 3 persen yoy pada Januari, core CPI naik ke 3,3 persen yoy menunjukkan tekanan harga di luar sektor energi dan pangan masih cukup tinggi.
Pasar tenaga kerja tetap kuat dengan tingkat pengangguran turun ke 4 persen, meski angka peningkatan Nonfarm Payroll jauh lebih rendah dari ekspektasi pasar.
Kebijakan moneter cenderung netral dengan The Fed di perkirakan hanya akan memangkas Fed Fund Rate (FFR) 1 hingga 2 kali.
Dari sisi geopolitik, konflik Ukraina dan Rusia belum menemukan titik terang pascapertemuan Presiden Ukraina Zelenskyy dengan Presiden AS Trump.
Selain itu, rencana penerapan tarif baru AS terhadap negara mitra dagang juga meningkatkan ketidakpastian.
Di Tiongkok, pertumbuhan ekonomi cenderung tertahan dengan CPI tercatat masih sebesar 0,5 persen yoy dan indeks harga produsen (PPI) terus mengalami kontraksi.
PMI masih di zona ekspansi namun turun menjadi sebesar 50,1, di bawah ekspektasi pasar.
Sementara itu, Bank Sentral mempertahankan suku bunga acuan menunjukkan kehati-hatian dalam pelonggaran moneter.
Tiongkok juga memperketat regulasi ekspor rare earth yang dapat berdampak pada industri teknologi global.
Dari sisi domestik, inflasi cukup terkendali dengan inflasi Januari tercatat 0,76 persen yoy dan inflasi inti sebesar 2,26 persen yoy.
Namun demikian, indikator permintaan domestik lainnya di antaranya berlanjutnya penurunan penjualan kendaraan, semen dan rumah.
Di sisi supply, PMI Manufaktur pada Januari 2025 naik ke level 51,9 dari sebelumnya 51,2.
Kinerja eksternal tetap solid di tengah perlambatan ekonomi global, terlihat pada surplus neraca perdagangan yang terus berlangsung.
Pada Januari 2025 meningkat ke USD 3,45 miliar (Des-24: USD 2,24 miliar), tumbuh sebesar 71,71 persen yoy.
Pasar saham domestik di tutup melemah sebesar 11,80 persen mtd pada 28 Februari 2025 ke level 6.270,60 (ytd: melemah 11,43 persen).
Nilai kapitalisasi tercatat sebesar Rp10.879,86 triliun atau turun 11,68 persen mtd (turun 11,80 persen ytd).
Sementara itu, non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp18,19 triliun mtd (ytd: net sell sebesar Rp21,90 triliun).
Secara mtd, kinerja indeks sektoral terjadi penurunan di beberapa sektor dengan penurunan terbesar di sektor energi dan infrastruktur.
Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham secara ytd tercatat Rp11,60 triliun.
Naik di bandingkan dengan rata-rata nilai transaksi harian pasar saham Januari 2025 sebesar Rp10,71 triliun.
Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,14 persen mtd (naik 1,92 persen ytd) ke level 400,21.
Dengan yield SBN rata-rata turun 13,61 bps mtd (ytd turun 14,92 bps) per akhir Februari 2025.
Investor non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp8,86 triliun secara mtd (ytd: net buy Rp13,51 triliun).
Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp0,21 triliun secara mtd (net sell Rp0,99 triliun ytd).
Di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp822,65 triliun pada 28 Februari 2025 (turun 0,78 persen mtd atau 2,16 persen ytd).
Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif, tercatat nilai Penawaran Umum mencapai Rp20,74 triliun.
Sementara itu, masih terdapat 123 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp42,56 triliun.
Untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF), terdapat 18 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK.
Di antaranya dengan 759 penerbitan Efek dari 492 penerbit, 176.119 pemodal dan total dana SCF yang teradministrasi di KSEI sebesar Rp1,43 triliun.
Pada Bursa Karbon, tercatat 110 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 1.578.443 tCO2e dan akumulasi nilai sebesar Rp 77,25 miliar.
OJK bersinergi dalam melakukan kunjungan kerja pada fasilitas pembangkit listrik energi terbarukan untuk meningkatkan supply kredit karbon di bursa karbon.
Di samping itu, kegiatan kunjungan kerja juga mencakup pembahasan mengenai dukungan atas program hilirisasi pemerintah.
Tercatat 111 pelaku, 4 penyelenggara, total volume transaksi derivatif keuangan dengan aset yang mendasari sebesar 98.684 lot dan akumulasi sebesar Rp455,53 triliun.
Pada Januari 2025, pertumbuhan kredit tetap melanjutkan double digit growth sebesar 10,27 persen yoy (Desember 2024: 10,39 persen) menjadi Rp7.782 triliun.
Kredit Investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 13,22 persen, di ikuti Kredit Konsumsi 10,37 persen dan Kredit Modal Kerja 8,40 persen.
Bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit sebesar 10,98 persen yoy.
Berdasarkan kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 15,81 persen, sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 2,88 persen.
Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 5,51 persen yoy menjadi Rp8.879,2 triliun.
Giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 6,86 persen, 6,59 persen, dan 3,49 persen yoy.
Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,18 persen dan NPL net sebesar 0,79 persen.
Loan at Risk (LaR) juga menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 9,72 persen.
Rasio NPL gross dan LaR menurun di bandingkan posisi Januari 2024 yang masing-masing sebesar 2,35 persen dan 11,6 persen.
Rasio LaR tersebut juga di bawah level sebelum pandemi yaitu sebesar 9,93 persen pada Desember 2019.
Secara umum, tingkat profitabilitas bank (ROA) sebesar 2,34 persen (Desember 2024: 2,69 persen), menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil.
Ketahanan perbankan juga tetap kuat tecermin dari permodalan (CAR) yang berada di level tinggi yaitu sebesar 27,05 persen (Desember 2024: 26,69 persen).
Untuk porsi kredit BNPL perbankan tercatat sebesar 0,29 persen, namun terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan.
Terkait dengan pemberantasan judi online, OJK telah meminta bank melakukan pemblokiran terhadap ± 8.618 rekening. ***
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- Lirik Lagu2 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Kuliner5 tahun ago
Menyesap Kopi Lunaira Usung Konsep Bayar Seikhlasnya
- Teknologi2 tahun ago
Download TFT Unlock 2023 V3.1.1.1 Update ByPass FRP Tool dan Unlock iPhone dan iPad
- Umum2 bulan ago
Istimewa, Bupati Terpilih Kuningan Dian Rachmat Yanuar Rayakan HUT ke-57
- Umum3 bulan ago
BBGP Jabar Gelar Program Kareta Sobat di Gedung Linggarjati Kuningan
- Budaya3 bulan ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia