BI Cirebon Buka Layanan Tukar Rupiah di 24 Bank se-Ciayumajakuning

CIAYUMAJAKUNING.ID – BI Cirebon secara resmi membuka rangkaian kegiatan penukaran uang rupiah untuk wilayah Ciayumajakuning pada momen Ramadan dan Idulfitri, Rabu (05/03) dan berlangsung hingga 27 Maret mendatang.

Kegiatan tersebut berbentuk Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2025 bertema ‘Menjaga Rupiah di Bulan Penuh Berkah’.

Kepala BI Cirebon Jajang Hermawan mengatakan kegiatan ini sebagai wujud komitmen BI dalam menjaga ketersediaan uang rupiah hingga Idulfitri 2025.

BI mempersiapkan uang layak edar (ULE) sebesar Rp180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Idulfitri 2025.

“Masyarakat juga di dorong memanfaatkan layanan transaksi pembayaran digital seperti mobile banking, internet banking dan QRIS,” jelasnya.

Kali ini BI mengoptimalkan penggunaan aplikasi Penukaran dan Tarik Uang Rupiah (PINTAR) guna memudahkan masyarakat dalam melakukan penukaran.

Aplikasi dapat di akses melalui https://pintar.bi.go.id.

Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa memilih lokasi, waktu, dan jumlah uang yang akan di tukarkan.

“Sistem ini di harapkan mampu meningkatkan kenyamanan, efisiensi dan mengurangi antrean di lokasi penukaran,” terang Jajang.

Dalam melakukan layanan penukaran uang Rupiah, BI Cirebon bekerja sama dengan 24 perbankan di wilayah Ciayumajakuning.

⁠Jumlah uang rupiah yang dapat di tukarkan di layanan penukaran SERAMBI 2025 paling banyak Rp 4,3 juta per orang dengan rincian pecahan sbb:

Rp50ribu 30 lembar, Rp20ribu 25 lembar, Rp10ribu 100 lembar, Rp5ribu 200 lembar, Rp2ribu 100 lembar, dan Rp1ribu 100 lembar.

Dalam kegiatan itu, pihaknya juga mengkampanyekan gerakan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah yang di wujudkan dengan mengenali ciri keaslian.

Yakni dengan metode 3D (Di lihat, Di raba, Di terawang) dan merawat Rupiah dengan 5J (Jangan di lipat, di coret, di remas, di stapler dan di basahi).

“Mari kita jaga Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa dan gunakan secara bijak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” imbaunya. ***