Connect with us

Lifestyle

Dua Ekor Binturong ‘Si Kucing Beruang’ Tambah Koleksi Bandung Zoo

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.IDBandung Zoo menambah koleksi binatangnya menyusul kelahiran dua bayi binturong yang lahir Kamis (17/04) dari induk betina bernama Bunder dan induk jantan Bibi.

Kehadiran anggota keluarga baru ini menjadi kebanggaan sekaligus harapan bagi upaya konservasi satwa di lindungi, khususnya binturong.

Humas Bandung Zoo Ully Rangkuti mengatakan kelahiran dua bayi ‘si kucing beruang binturong’ ini menambah jumlah koleksi menjadi 33 ekor.

Ia menjelaskan pada umumnya dalam satu kelahiran binturong bisa melahirkan 2-6 ekor dengan usia harapan hidup sekitar 15-18 tahun.

“Setiap individu binturong memegang peran penting dalam menjaga keberlanjutan populasi,” jelas Ully.

Advertisement

Binturong sering di sebut ‘kucing beruang’ karena perpaduan rupanya.

Namun hewan ini sebenarnya merupakan mamalia terbesar dari keluarga viverridae dan memiliki kekerabatan dengan musang dan linsang.

Binturong mempunyai aroma tubuh yang khas mirip popcorn atau pandan.

Aroma khas tersebut berasal dari kelenjar di bawah pangkal ekornya dan berfungsi sebagai alat komunikasi antarindividu.

Saat ini populasi binturong di alam terus mengalami penurunan drastis yang di sebabkan oleh beberapa faktor.

Advertisement

Seperti perburuan untuk perdagangan satwa liar ilegal, kerusakan habitat akibat deforestasi dan fragmentasi hutan sebagai habitat alaminya.

Data IUCN menyebutkan status konservasi binturong saat ini adalah rentan.

Di Indonesia, binturong adalah satwa endemik Pulau Sumatera, Kalimantan dan sebagian kecil Pulau Jawa.

Meskipun tergolong karnivora, makanan binturong di dominasi oleh buah-buahan.

Binturong berperan penting membantu menyebarkan biji buah-buahan ke berbagai lokasi dan mendukung regenerasi hutan.

Advertisement

Mereka juga membantu menjaga keseimbangan populasi hewan kecil di lingkungannya.

Bandung Zoo berkomitmen penuh dalam menjaga keseimbangan populasi satwa liar berstatus rentan atau di lindungi, termasuk binturong.

Penangkaran tak hanya bertujuan untuk memperbanyak individu tetapi juga bagian dari upaya konservasi yang lebih luas.

Bandung Zoo aktif melakukan manajemen populasi termasuk monitoring genetik dan rencana pertukaran satwa dengan lembaga konservasi lain.

Hal ini guna memastikan keberlanjutan genetik dan kesehatan populasi binturong dalam jangka panjang.

Advertisement

Sekaligus menjadi antisipasi Bandung Zoo mencegah terjadinya overpopulasi di masa mendatang. ***

Continue Reading

Yang Lagi Trend