Connect with us

Budaya

Tragedi Gunung Kuda, Ini Ajaran Taoisme dan Konghucu Soal Kelestarian Alam

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Akhir-akhir ini ramai di berbagai media massa dan medsos tentang rusaknya alam akibat longsornya galian tambang pasir di Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon yang menyebabkan tewasnya puluhan korban jiwa pekerja.

Di tambah marak rusaknya keindahan alam Raja Ampat akibat tambang nikel di Papua Barat.

Lalu, bagaimanakah ajaran Konghucu dan Taoisme tentang kelestarian alam?

Dalam ajaran Taoisme dan Konghucu menekankan pentingnya menjaga harmoni dengan alam dan pelestarian lingkungan.

Taoisme berfokus pada ‘Tao’ atau jalan alam semesta mendorong manusia untuk hidup selaras dengan prinsip alam.

Advertisement

Sementara Konghucu menekankan pentingnya tanggung jawab sosial dan menjaga keharmonisan manusia dengan alam melalui konsep ‘Tian’ (langit) dan ‘Ming’ (sinar).

Taoisme menekankan pentingnya keseimbangan antara Yin (tenaga pasif, feminin) dan Yang (tenaga aktif, maskulin).

Keseimbangan ini penting untuk menjaga keharmonisan alam dan manusia.

Taoisme menekankan pentingnya hidup sederhana, menjauhi keegoisan dan menghormati alam.

Manusia di anggap sebagai bagian dari alam, bukan sebagai penguasa.

Advertisement

Konghucu memiliki konsep Tian (Langit) yang melambangkan kekuatan tertinggi dan prinsip alam yang mengatur tatanan alam semesta.

Ajaran Konghucu menekankan manusia harus menghormati alam dan menjaga keseimbangan lingkungan.

Hal ini di lakukan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan berkelanjutan.

Taoisme lebih menekankan pada pemahaman dan mengikuti hukum alam.

Sementara Konghucu lebih menekankan pada perilaku dan moralitas yang mendukung keseimbangan lingkungan.

Advertisement

Alam adalah sumber kehidupan manusia, merusak alam sama dengan merusak masa depan anak cucu kita. ***

Oleh: Jeremy Huang Wijaya

Continue Reading

Yang Lagi Trend