Ekonomi
Dari Sampah Jadi Solusi: Dukungan PT Angkasa Pura untuk Rumah Maggot Cileubak

Bandung – Di tengah kampung Cileubak, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, sebuah semangat perubahan tumbuh dari tumpukan sampah organik. Berbekal inisiatif warga dan komunitas peternak lokal, mereka membangun sebuah ekosistem berbasis ekonomi sirkular yang kini mendapat dukungan dari PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Husein Sastranegara.
Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) tahun 2025, PT Angkasa Pura Indonesia menyalurkan bantuan senilai Rp70 juta untuk pengembangan pengelolaan sampah berbasis maggot dan budidaya ayam. Penyerahan bantuan dilakukan langsung di lokasi farm budidaya maggot di Cileubak, Senin (23/6/2025), oleh Pgs. Airport Commercial & Administration Division Head, Rudiansyah SN, mewakili General Manager Bandara Husein Sastranegara.
“Penyaluran bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Angkasa Pura Indonesia melalui KC Bandara Husein Sastranegara tahun 2025 merupakan bentuk komitmen perusahaan terhadap sosial & lingkungan, agar dapat dilaksanakan dan dimanfaatkan dengan efektif, tepat sasaran untuk pengembangan rumah magot dalam rangka mendukung pengelolaan sampah berbasis masyarakat,” ujar Rudiansyah.
Program ini tak hanya menyoroti pengelolaan sampah, tapi juga membuka jalan bagi ketahanan pangan masyarakat. Ketua Farm Barokah, Jajang Wahyuni, menjelaskan bahwa inisiatif ini lahir dari gerakan masyarakat setempat, khususnya kelompok muda Karang Taruna.
“Kegiatan ini diinisiasi oleh masyarakat setempat, melibatkan kelompok muda Karang Taruna, serta telah mulai mengedukasi warga dalam pemilahan sampah organik sejak dari rumah tangga melalui pendekatan komunitas,” ungkap Jajang.
Lebih jauh, ia menjelaskan dampak positif dari program yang tengah berjalan ini. “Tujuan dari program ini adalah untuk mengurangi sampah organik dari lingkungan sekitar melalui budidaya maggot, meningkatkan ketahanan pangan dengan pengembangan peternakan ayam dan memberdayakan masyarakat secara ekonomi dan sosial melalui model ekonomi sirkular berbasis komunitas,” lanjutnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur PT Inovasi Gerakan Masyarakat, Febriyanti SR, sebagai mitra penguat program, serta para pengurus Farm Barokah. Dukungan yang diberikan Angkasa Pura disambut penuh harapan oleh warga.
“Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Husein Sastranegara Bandung yang telah memberikan bantuan untuk mendukung program ini. Saya berharap dukungan dari PT Angkasa Pura Indonesia terhadap rumah magot khususnya di kampung Cileubak dapat berjalan secara berkelanjutan dan meluas dukungan dari BUMN yang lain,” tutur Achmad Aminudin, sesepuh sekaligus Bendahara Farm Barokah.
Dari tumpukan sampah menjadi sumber harapan, warga Cileubak membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari rumah—asal ada kemauan, kolaborasi, dan sedikit dukungan yang tepat.
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- Lirik Lagu2 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Kuliner6 tahun ago
Menyesap Kopi Lunaira Usung Konsep Bayar Seikhlasnya
- Teknologi2 tahun ago
Download TFT Unlock 2023 V3.1.1.1 Update ByPass FRP Tool dan Unlock iPhone dan iPad
- Umum5 bulan ago
Istimewa, Bupati Terpilih Kuningan Dian Rachmat Yanuar Rayakan HUT ke-57
- Budaya7 bulan ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Umum6 bulan ago
BBGP Jabar Gelar Program Kareta Sobat di Gedung Linggarjati Kuningan