Connect with us

Lifestyle

DPRD Kota Cirebon Dorong Percepatan Pembentukan UPT-PPA

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon Yusuf mengaku prihatin atas adanya kasus kekerasan perempuan dan anak di Kota Cirebon dan ia menekankan pentingnya komunikasi efektif antarpihak supaya upaya perlindungan berjalan optimal.

Hal tersebut ia sampaikan saat mengikuti raker membahas penanganan dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, Senin (07/07).

Raker juga di hadiri oleh KPAID Cirebon, Polres Ciko, DPPPAPPKB, Dinkes dan RSUD Gunung Jati.

“Dalam hal ini perlu ada komunikasi efektif baik dari KPAID dengan pemerintah menyangkut kasus kekerasan anak dan perempuan,” kata Yusuf usai rapat.

Ia mengapresiasi langkah Pemkot Cirebon dalam menyediakan layanan gratis bagi korban kekerasan.

Advertisement

Termasuk layanan visum dan pendampingan psikologis melalui Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) RSUD Gunung Jati.

Menurut Yusuf, Kota Cirebon memiliki landasan hukum yang kuat melalui Perda Pelindungan Perempuan dan Perda Perlindungan Anak.

Ia pun mendorong percepatan pembentukan Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT-PPA) supaya layanan kian terkoordinasi.

“Kita harus mampu memitigasi dan mendeteksi lebih awal terkait permasalahan anak dan perempuan,” ujar Yusuf.

Kepala DPPPAPPKB Suwarso Budi Winarno menerangkan dari sisi regulasi, Kota Cirebon memiliki perangkat hukum yang lengkap.

Advertisement

Ia mencatat sinergi antar lembaga juga sudah cukup solid dalam penanganan kasus-kasus kekerasan.

“Kita harus bangga punya PPT yang di kelola RSD Gunung Jati dan sudah menangani sekitar 1500 kasus kekerasan,” tambah Suwarso.

Meski demikian, pihaknya mencatat sebanyak 34 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sejak Januari 2025.

Sementara itu, Kadinkes Siti Maria Listiawaty menambahkan pihaknya terus memperkuat kolaborasi layanan medis dan psikologis bagi korban.

Hingga saat ini PPT sudah menangani sebanyak 111 kasus sejak Januari 2025.

Advertisement

“PPT (Pusat Pelayanan Terpadu) menjadi inovasi satu-satunya saat itu (2014) untuk perempuan dan anak,” katanya. ***

Continue Reading

Yang Lagi Trend