Connect with us

Umum

Kiai Abdullah Abbas Dianugerahi Bintang Mahaputra Utama oleh Presiden Prabowo

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID: Almarhum KH Abdullah Abbas mendapat penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Prabowo Subianto. Penghargaan diterima oleh Kh Mustahdi Abdullah Abbas didampingi Nyai Hj Yuli Mustahdi.

Penghargaan diberikan kepada KH Abdullah Abbas karena jasa-jasanya yang luar biasa dalam bidang pendidikan dan perjuangan kemerdekaan. Diketahui, KH Abbas berperan penting dalam pengembangan pendidikan pesantren dan berjuang melawan penjajah.

KH Mustahdi Abdullah Abbas menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas penghargaan tersebut. Ia menegaskan penghargaan ini bukan semata apresiasi terhadap orang tuanya, tetapi juga kepada pesantren Buntet Cirebon.

“Itu berarti bangsa kita adalah bangsa yang besar karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawan dan pendahulu yang telah berjuang tanpa pamrih,” ujarnya.

Kiai Mustahdi menaruh harapan bahwa penghargaan menjadi stimulan bagi masyarakat agar dapat turut mengaktualisasikan nilai-nilai yang dijunjung KH Abdullah Abbas.

Advertisement

“Harapan kami penghargaan ini dapat menumbuhkan semangat keikhlasan. Karena, salah satu keistimewaan almarhum (KH Abdullah Abbas) di antaranya adalah keikhlasan yang kini semakin sulit ditemukan,” lanjutnya.

Sebelumnya, 24 tahun yang lalu, KH Abdullah Abbas juga menerima penghargaan Bintang Jasa Utama dari Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001.

Sebagaimana diketahui, KH Abdullah Abbas turut terlibat dalam memperjuangkan kemerdekaan dengan melawan penjajah. Bahkan, ia tercatat sebagai salah seorang komandan batalyon.

Dalam dunia pendidikan, kiai yang akrab disapa Mbah Dulah itu memimpin Pondok Buntet Pesantren sejak tahun 1988 hingga 2007. Di bawah kepemimpinannya, Pondok Buntet Pesantren memiliki Akademi Keperawatan (Akper).

Di dunia pergerakan, Mbah Dulah aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama. Dalam kepengurusan, ia tercatat pernah dipilih sebagai pimpinan tertinggi NU Jawa Barat sebagai Rais Syuriyah pada tahun 1990 hingga awal 2005. Sampai akhir hayatnya, Mbah Dulah masih tercatat sebagai Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Advertisement

Selain Mbah Dulah, tokoh lain yang menerima penghargaan ini adalah Almarhum KH Maimoen Zubair yang diwakili KH Idror Maimoen dan Almarhum KH Yusuf Hasyim yang diwakili KH Irfan Yusuf.

Continue Reading
Advertisement

Yang Lagi Trend