Ekbis
Kolaborasi Vinfast dan Kantor Pos Percepat Ekonomi Hijau di Wilayah Terpanas Jawa Barat
CIAYUMAJAKUNING.ID: Di sebuah pagi yang lengang di Cirebon, beberapa orang tampak berhenti sejenak di depan kantor pos Kedawung. Bukan untuk mengirim surat, bukan pula untuk mengambil paket.
Sebagian dari mereka melihat pemandangan baru di area parkir kantor pos yakni charging station. Sebuah stasiun pengisian daya untuk mobil listrik yang kini menjadi salah satu pasar baru dunia otomotif di Indonesia.
Charging Station itu diketahui milik perusahaan mobil listri asal Vietnam bernama Vinfast. Mobil asal Vietnam tersebut kini menjadi wajah baru dari gelombang kendaraan listrik di Ciayumajakuning.
“Kami sadar, masalah terbesar bukan pada mobilnya. Produk EV itu bagus-bagus. Yang bikin orang ragu adalah charging station. Itu dulu yang harus kami pecahkan,” kata Branch Manager Josa Suryo,
Saat ditemui di dealer VinFast Cirebon Josa Suryo mengaku tahu betul medan permainan yang ia masuki. Pasar EV di Cirebon belum matang, masih dipenuhi keraguan, dan dihantui pertanyaan klasik, “Kalau habis baterai gimana?”
Sementara itu, pada musim kemarau cuaca Cirebon panas menyengat mencapai 33-34 derajat celcius. Pada musim hujan, rata-rata curah hujan mencapai 240–320 mm per bulan.
Frekuensi banjir atau genangan di beberapa ruas jalan kota menuntut kendaraan yang mampu melintasi air dangkal, memiliki radius putar kecil, dan cukup lincah untuk bermanuver.
“Itulah sebabnya VinFast VF3, micro EV dengan ground clearance tertinggi di kelasnya, menjadi salah satu model yang paling dibicarakan,” ujarnya.
Menurutnya, di balik visual tersebut ada strategi yang dilakukan vinfast tidak sekadar menjual mobil. Ada pembacaan masalah, analisis ekosistem, dan manuver industri yang cukup agresif.
Kolaborasi

Vinfast VF3. (Ciayumajakuning.id)
Di Ciayumajakuning, revolusi kendaraan listrik tidak lahir dari konferensi besar. Melainkan dari sinergi antara perusahaan otomotif baru dan instansi tua bernama Kantor Pos.
“Kami harus memecahkan masalah yang paling dasar. Orang bukan ragu pada mobilnya, tapi pada charging station. Maka kami percepat infrastrukturnya lewat kantor pos,” katanya.
Ia menyebutkan, hasil riset internal menyebutkan bahwa ketakutan terbesar calon pengguna EV adalah kehabisan daya listrikdi jalan. Ini semakin relevan di kota seperti Cirebon yang dalam setahun mengalami kemarau panjang dengan suhu tinggi dan musim hujan dengan intensitas lebat yang dapat menghambat perjalanan.
Menurutnya, kolaborasi Vinfast dengan Kantor Pos bukan sekedar strategi bisnis, namun juga penguasaan ekosistem yang menjadi aspek terpenting dalam industri EV global.
“Tujuan kami sederhana yakni pengguna tidak boleh kebingungan mencari tempat cas. Infrastruktur PLN masih terbatas, jadi kami percepat ekosistem sendiri. Target nasionalnya mencapai 11 ribu titik tahun depan,” tambah Josa.
Sejak Januari 2025, VinFast di Ciayumajakuning membukukan 7 unit terjual. Meski
angkanya terbilang kecil, tetapi pada pasar baru, 7 pembeli pertama adalah penyebar pengalaman.
“Yang penting mindset-nya berubah dulu. Setiap test drive, setiap edukasi, orang mulai paham bahwa EV itu berbeda dari bensin,” Josa menegaskan.
Ia menjelaskan, VinFast menggandeng PT Pos Indonesia untuk menghadirkan titik pengisian daya (SPKLU). Di wilayah Cirebon dan sekitarnya, charging station sudah tersedia di Pos Kedawung, Pos BAT, dealer VinFast, Drajat, Niri Café, dan berbagai kantor pos lain di Ciayumajakuning.
Charging Station

Finvast manufacture (ist)
Jumlahnya terus bertambah. Secara nasional, VinFast menargetkan 11 ribu titik pengisian dalam beberapa tahun ke depan—angka yang cukup agresif mengingat SPKLU PLN secara nasional masih relatif terbatas.
“Kalau tiap kantor pos punya charger, customer tahu ekosistem VinFast sudah ada bahkan sebelum dealernya buka,” kata Josa.
Menurutnya, bagi daerah seperti Cirebon yang memiliki curah hujan tinggi saat musim penghujan, keberadaan banyak titik pengisian di lokasi strategis membantu mengurangi kekhawatiran pengendara saat cuaca buruk atau banjir lokal.
Ia menyebutkan, model paling diminati hingga saat ini adalah VinFast VF3, mobil listrik berukuran kompak yang dijual dengan dua skema. Yakni Rp 238 juta termasuk baterai, atau Rp 160 jutaan untuk skema sewa baterai.
Menurutnya, VF3 menjadi favorit karena kombinasi antara harga, garansi, dan kemudahan penggunaan. Ground clearance-nya paling tinggi di kelas micro EV, dilengkapi roda 16 inci, membuatnya aman melintas jalan bergelombang, genangan air, atau gang sempit yang umum di banyak wilayah Cirebon.
“Radius putarnya kecil, jadi putar balik di gang sempit pun enak. Untuk kondisi jalan di sini, VF3 lebih siap,” jelas Josa.
Dengan suhu kemarau yang tinggi dan hujan yang deras di musim penghujan, penggunaan EV di Cirebon menuntut kendaraan yang ground clearance, baterai terlindungi dan jaringan charging luas. Hal ini jadi alasan mengapa VinFast memilih memperbanyak titik pengisian sebelum mengejar penjualan besar-besaran.
Desain retro-modern dengan warna yang atraktif—seperti Urban Mint, hijau, dan biru—ikut menarik minat konsumen muda. Sementara itu, keunggulan lain yang cukup revolusioner adalah Program Resale Value Guarantee (RVG), yakni 90% pada tiga bulan pertama dan 70% pada tahun ketiga, tergantung kondisi kendaraan.
Ekosistem Hijau

Vinfast Manufacture (ist)
Menurutnya, program tersebut membuat nilai jual kembali VinFast lebih terjaga dibanding banyak kompetitor yang depresiasinya tajam.
“Kalau mau upgrade tinggal bawa ke dealer. Kami cek fisiknya, lalu kami ambil kembali dengan nilai yang sudah dijamin,” kata Josa.
CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto menegaskan, Di Indonesia, VinFast menemukan rumah kedua dengan membawa ekosistem mobilitas hijau terpadu yang telah terbukti sukses di tanah kelahirannya.
Ia menyebutkan, potensi Indonesia untuk menjadi pusat kendaraan listrik global sangat besar, ditopang oleh kekayaan sumber daya alam, dukungan kebijakan pemerintah, serta kelas menengah progresif yang terus berkembang. Menyadari momentum penting ini, VinFast bergerak cepat.
“Kemitraan menjadi kunci. VinFast menggandeng dealer, penyedia layanan, hingga bank terkemuka untuk membangun ekosistem pendukung yang memudahkan transisi konsumen ke kendaraan listrik,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu inovasi utama VinFast adalah kebijakan berlangganan baterai, wujud nyata dari filosofi customer-first. Skema ini menurunkan biaya awal pembelian kendaraan, sekaligus memberikan jaminan perawatan dan penggantian baterai seumur hidup.
Ia mengatakan, VinFast melengkapinya dengan jaminan nilai jual kembali, sehingga konsumen terlindungi dari risiko depresiasi harga. Inisiatif lain yang didirikan yaitu Green SM, yang secara bersamaan terus memperluas jangkauannya, menawarkan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk merasakan kendaraan listrik pintar VinFast melalui layanan taksi, sehingga mobilitas berkelanjutan dapat
segera tersedia.
“Program berlangganan baterai kami bukan sekadar strategi harga. Ini adalah cara untuk membuka akses kendaraan listrik bagi lebih banyak konsumen. Dengan memisahkan biaya baterai, kami bisa menurunkan harga awal secara signifikan – sebuah hambatan utama bagi banyak pengguna. Di saat yang sama, kebijakan berlangganan fleksibel tanpa batas jarak tempuh dan garansi baterai seumur
hidup memberikan ketenangan penuh bagi konsumen dalam jangka panjang,” katanya.
Secara keseluruhan, solusi tersebut memudahkan konsumen mengakses kendaraan listrik tanpa mengorbankan kualitas, keamanan, atau layanan purna jual. Solusi ini berkontribusi pada transisi menuju mobilitas hijau yang lebih berkelanjutan dan merata.
Editor : Asep Saefullah
-
Teknologi3 tahun agoSamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
-
Lirik Lagu3 tahun agoLirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
-
legal3 tahun agoDimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
-
Teknologi3 tahun agoDownload TFT Unlock 2023 V3.1.1.1 Update ByPass FRP Tool dan Unlock iPhone dan iPad
-
Kuliner6 tahun agoMenyesap Kopi Lunaira Usung Konsep Bayar Seikhlasnya
-
Ekbis2 minggu agoRise & Run Jakarta 2025: Run the City – Feel the Pulse
-
Budaya11 bulan agoTradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
-
Umum10 bulan agoIstimewa, Bupati Terpilih Kuningan Dian Rachmat Yanuar Rayakan HUT ke-57
