Connect with us

    Ekbis

    Mendagri: Pemkot Cirebon Lebih Detail dan Sistematis Kendalikan Inflasi

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.IDMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menggelar video conference dengan Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis membahas upaya Pemkot Cirebon mengendalikan inflasi selama tahun 2022.

    Tito mengapresiasi pemaparan Wali Kota Azis dalam menerapkan sembilan upaya pengendalian inflasi yang pernah di rumuskan bersama.

    Menurutnya, apa yang sudah Kota Cirebon lakukan beda tipis dengan Gorontalo dan terlaksana dengan baik.

    “Hanya saja Kota Cirebon lebih detail dan sistematis. Misalnya terkait pengendalian harga, ketersediaan pasokan bahan pangan, hingga kelancaran distribusi pangan dan kerja sama antardaerah,” ujar Tito Senin (30/01).

    Dalam pemaparan, Azis menjelaskan langkah-langkah strategis Pemkot Cirebon mengendalikan inflasi yang pada tahun 2022 mencapai 4,86 persen.

    Advertisement

    Angka itu merupakan yang terendah di antara tujuh kota/kabupaten Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Barat.

    Upaya ini di dukung oleh sinergi dan kolaborasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam mengimplementasikan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

    “Apa yang sudah kami lakukan dalam mengendalikan inflasi daerah karena mengikuti dan mengembangkan petunjuk dari pemerintah pusat,” kata Azis.

    Beberapa upaya yang pihaknya lakukan antara lain, penyerapan anggaran harus maksimal, hingga menggulirkan program yang dapat memicu perputaran ekonomi.

    “Kami juga berupaya berkoordinasi dengan Forkopimda untuk melakukan intervensi, mulai dari operasi pasar, bantuan sosial hingga pengawasan,” terangnya.

    Advertisement

    Pemkot Cirebon menggelar operasi pasar untuk beberapa komoditas pangan dan lokasinya pun harus tepat.

    Untuk bantuan sosial, pihaknya lakukan dengan melibatkan TNI-Polri, perbankan hingga partai politik.

    “Kami juga turut memberikan pemahaman dan masukan kepada para pedagang untuk bersama-sama mengawasi,” jelas Azis.

    Hal ini, tambahnya, agar tidak ada oknum pedagang atau produsen yang menimbun bahan pangan.

    Selain itu, perangkat daerah di bidang pangan berperan aktif menggerakkan masyarakat untuk memanfaatkan lahan di sekitar.

    Advertisement

    Ia bersyukur, daerah penopang Kota Cirebon merupakan penghasil pangan dan bekerja sama memasarkan hasil bumi di wilayahnya.

    “Sebab itulah kebutuhan pokok kami terjaga berkat kerja sama antardaerah,” tutur Azis. ***

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend