Cirebon: Kebijakan membatasi kegiatan sosial membuat sejumlah agenda di Cirebon berhenti terutama menjelang Ramadan ini.
Berbagai kegiatan tradisi menjelang Ramadan di Cirebon terancam tidak berjalan salah satunya Dlugdag. Sultan Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat mengaku masih mempertimbangkan untuk menjalankan tradisi dlugdag.
“Sedang kami diskusikan dengan penghulu kaum dan kerabat keraton termasuk tradisi dlugdag,” kata PRA Aried Natadiningrat saat dikonfirmasi, Jumat (17/4/2020).
Dlugdag adalah tradisi menabuh bedug bertalu-talu yang dilakukan Keraton Kasepuhan Cirebon. Dlugdag dipimpin langsung oleh Sultan Arief Natadiningrat.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, dlugdag merupakan salah satu tradisi Cirebon yang selalu dinanti masyarakat setiap memasuki Ramadan.
“Dilakukan di akhir bulan Syakban sebagai tanda memasuki Ramadan sekaligus memberitahukan bahwa nanti malam Salat Sunah Tarawih,” kata Sultan Arief.
Di area Langgar Agung Keraton Kasepuhan Cirebon, masyarakat sudah menanti kehadiran Sultan dan kerabat. Warga yang sudah menunggu lama menyempatkan diri bersalaman dengan Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon.
Tradisi dlugdag dilakukan pada sore hari setelah Sultan Keraton Kasepuhan melaksanakan ibadah Salat Ashar.
“Ada banyak tradisi yang biasa dilaksanakan pada momen Ramadan ini selain dlugdag ada misalnya tadarusan maleman sampai takbiran. Itu sedang kami bahas dulu,” ujar dia.