Umum

Ini Ungkapan Fadly Zona Saat Kunjungan di Cirebon

Published

4 tahun ago

2 Oktober 2020

CIREBON, CIAYUMAJAKUNING.ID – Fadly Zon menilai jika pemerintah Indonesia tidak antisipatif sejak awal mengenai Covid-19, sehingga permasalahan melebar hingga berdampak pada perekonomian.

“Pemerintah sebelumnya mengatakan yang macam-macan sehingga lengah, sekarang tugas dari pemerintah yaitu mengembalikan kepercayaan masyarakat,” ungkap Zadly Zon saat melakukan kunjungan di Korem 063/SGJ Cirebon, Jum’at (2/10/2020).

Atas kelalaian pemerintah itu, sambung Fadly Zon, hingga akhirnya ini menjadi permasalahan bersama dan besar secara nasional.

“Sampai akhirnya ini jadi permasalahan bersama dalam ruang lingkup nasional,” ungkap Fadly.

Oleh karena itu, dirinya mengatakan, saat ini berlomba-lomba mencari vaksin karena vaksin merupakan usaha dalam mencegah.

“Ya sebelum vaksin lulus uji maka masyarakat harus tetap lakukan 3 M (Mencuci tangan, Menjaga jarak, dan Memakai masker),” ucap Fadly.

Sudah seharusnya Presiden RI, Joko Widodo, memprioritaskan kesehatan masyarakat, maka kebijakan harus segera dilakukan secara nyata bukan hanya sebatas retorika.

“Kalo sejak bulan Maret lockdown dua minggu atau maksimal sebulan mungkin bisa dikendalikan ini virus,” kata Fadly.

Namun ia menjelaskan, saat itu tidak terlalu dianggap oleh pemerintah karena pemerintah hanya mengutamakan ekonomi.

“Padahal kalo Covid-19 tidak selesai maka akan berdampak juga pada ekonomi,” ujar Fadly.

Fadly juga menegaskan, sekarang sudah masuk dalam resesi dan bahkan sebenarnya resesi sudah terjadi dalam beberapa waktu yang lalu. Akan tetapi, pemerintah dinilainya telah menutup soal kondisi perekonomian saat ini.

“Untuk tidak menimbulkan kepanikan jadi pemerintah lebih memilih untuk menutup soal isu resesi, tapi saya nilai lebih baik ungkapkan saja kondisi nyata ini kepada masyarakat,” jelas Fadly.

Salah satu cara untuk kembali memulihkan kondisi perekonomian, sambung Fadly, pemerintah harus terlebih dahulu untuk menyelesaikan permasalahan Covid-19.

“Karena ada Covid-19, interaksi perdagangan, pariwisata tidak jalan. Apalagi ekspor impor akan terhambat selama kita dianggap berbahaya bagi negara lain, lebih cepat selesaikan Covid-19 dulu baru semua bisa jalan normal lagi,” papar Fadly.