Umum
Respon Pakar Imunisasi Usai BPOM Keluarkan Izin Resmi Vaksin Covid-19
CIREBON, CIAYUMAJAKUNING.ID – Polemik vaksin covid-19 buatan sinovac di Indonesia menemui titik terang. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi memberikan izin EUA penggunaan darurat vaksin covid-19 buatan China itu.
Merespon pernyataan BPOM, Pakar Imunisasi dr. Elizabeth Jane Soepardi mengstakan, dengan izin tersebut vaksin sinovac dijamin keamanan dengan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat disuntikan kepada masyarakat.
“Indonesia sejak tahun 50-an berpengalaman melakukan vaksinasi. Jadi sekarang sudah 70 tahun pengalamannya. Tidak boleh sembarang orang bisa menyuntik, hanya yang punya pengalaman memberikan vaksinasi yang diizinkan. Jadi, masyarakat tidak perlu meragukan pemerintah untuk menjalankan program vaksinasi karena sudah terbukti mampu menyelamatkan jutaan masyarakat,” kata Jane dilansir Suara.com, Senin (11/1/2021).
Menurut dia, vaksin Covid-19 juga harus memenuhi syarat utama dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Jane menyampaikan, WHO mewajibkan keamanan vaksin harus dipastikan terlebih dahulu melalui uji klinis.
“Semua vaksin yang sudah memperoleh izin penggunaan dari Badan POM, termasuk vaksin dari Sinovac nanti, berarti sudah lolos uji dan artinya, sudah terbukti aman,” jelas dia.
Diketahui, WHO memberikan syarat minimal efikasi vaksin sebesar 50 persen. Dia menjelaskan, dari 100 orang yang disuntik, minimal 50 orang harus kebal terhadap infeksi virus.
Sedangkan berbagai jenis vaksin Covid-19 yang telah selesai uji klinis memiliki efikasi diatas 50 persen, tutur Jane.
“Ada yang keluar nilai efikasinya 78 persen di Brazil, ada yang sampai mendekati 90 persen, bahkan di atas 90 persen. Artinya, kita tidak usah pilih-pilih merek. Selama efikasi di atas 50 persen dan memperoleh izin penggunaan dari BPOM, sudah pasti aman, bermutu, serta berkhasiat,” ujar dokter Jane.
Sementara penilaian yang telah dikeluarkan oleh Badan POM terhadap efikasi dari vaksin Covid-19 Sinovac adalah 65,3 persen. Hal itu menunjukan vaksin tersebut diyakini mampu menurunkan penularan sebesar 65,3 persen.
Menurut Jane, angka itu tetap lebih tinggi dari ketentuan WHO untuk efikasi minimal vaksin Covid-19.
Jane mengaku, tidak ada efikasi vaksin yang angkanya mencapai 100 persen. Rata-rata kebanyakan vaksin memiliki efikasi sebesar 78 persen sampai 90 persen.
Oleh karena itu, masih ada kemungkinan 10- 25 persen tertular penyakit.
“Tetapi sakitnya tidak berat dan tingkat infeksi juga akan turun drastis sehingga dapat mengurangi angka yang meninggal dan beban rumah sakit,” ujarnya.
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Umum1 minggu ago
Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Cirebon Hadirkan Solusi bagi Masyarakat
- Umum1 minggu ago
Viral di Medsos, Oknum Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
- Lifestyle1 minggu ago
Program Pembangunan Pemkab Cirebon Diminta Sesuai Kebutuhan Penyandang Disabilitas
- Budaya1 minggu ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Ekbis2 minggu ago
Serikat Buruh Cirebon Timur Temui Pj Bupati Bahas Regulasi Upah Minimum
- Ekbis1 minggu ago
Kuningan Diganjar Penghargaan Pinunjul Award 2024 dari BI Jabar