Umum
Soal Jumlah Pos Dan Armada, Damkar Kabupaten Cirebon Sebut Belum Ideal
CIAYUMAJAKUNING.ID – Memasuki musim kemarau, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon sudah bersiap diri untuk menghadapinya. Karena kondisi kekeringan berkepanjangan ini dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan serta lainnya.
Kepala Dinas Kebakaran Kabupaten Cirebon, Abdullah Subandi melalui Kepala Seksi Tanggap Darurat Kebakaran pada Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, Eno Sujana mengatakan, pihaknya sudah selalu siap dalam menghadapi kebakaran. Apalagi ditunjang oleh kondisi 10 pos jaga yang selalu ready dengan belasan armada mobil pemadam yang siap.
“Alhamdulillah, kita memiliki anggota di 10 pos jaga yang selalu ready dan 15 unit mobil pemadam kebakaran yang selalu ready juga,” kata Eno Sujana disela-sela kesibukannya, Jum’at (21/5/2021).
Namun dari sekian jumlah pos jaga dan belasan mobil armada pemadam kebakaran, menurutnya belum menjadi ukuran yang ideal. Karena, aku Eno, kalau ideal tidaknya itu tergantung dari jumlah penduduk, tempat usaha, kalau banyaknya bangunan ditunjang dengan keseimbangan antara jumlah armada dan anggota pemadam serta lainnya.
“Dibilang jauh ya jauh, tetapi kita tetap memberikan yang terbaik. Yang sudah ideal se-Indonesia hanya dua, pertama Provinsi DKI Jakarta dan Kota Surabaya,” ucap Eno.
Apalagi, tambah Eno, petugas atau anggota pemadam kebakaran di lapangan belum dilengkapi fasilitas yang memadai, seperti alat pelindung diri (APD). Menurutnya, ketika musim kebakaran, APD yang dimiliki jumlahnya minim, alhasil petugas pemadam kebakaran mengenakan baju seadanya.
“Keselamatan diri sendiri tidak difikirkan. Karena petugas kami bagaiman yang penting api itu padam. Kami mengajukan pengadaan APD untuk pemadam kebakaran ini tidak pernah di ACC. Sedangkan kondisi kalau dibilang layak atau tidak, kebanyakan tidak layak dan jumlahnya terbatas,” ungkapnya.
Saat ditanya yang rawan kebakaran terdapat di wilayah Pos jaga mana? Eno menjelaskan, yang rawan adalah semua wilayah Kabupaten Cirebon rawan kebakaran. Namun yang sering adalah di 3 Pos Jaga. Pertama di wilayah Pos Jaga Sumber, kedua Pos Jaga Weru dan ketiga Pos Jaga Pangenan.
Menurutnya, Sumber rawan karena padat penduduk, aktifitas usaha, dan perkantoran. Sedangkan Weru juga sama jumlah penduduk, banyaknya bangunan dan jumlah usaha dengan kondisi jalan. Kemudian Pangenan banyaknya industri. “Upaya penambahan pos ada, sudah ditetapkan lokasinya yaitu Greged, cuma karena refocusing. Jadi belum bisa terbangun,” tutup dia.
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Umum1 minggu ago
Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Cirebon Hadirkan Solusi bagi Masyarakat
- Umum1 minggu ago
Viral di Medsos, Oknum Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
- Lifestyle1 minggu ago
Program Pembangunan Pemkab Cirebon Diminta Sesuai Kebutuhan Penyandang Disabilitas
- Budaya1 minggu ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Ekbis2 minggu ago
Serikat Buruh Cirebon Timur Temui Pj Bupati Bahas Regulasi Upah Minimum
- Ekbis1 minggu ago
Kuningan Diganjar Penghargaan Pinunjul Award 2024 dari BI Jabar