Umum
Pendirian FK UGJ Dilahan Bima, Azis : Sekarang Sistemnya Kerjasama Dengan Pihak Swasta

CIAYUMAJAKUNING.ID – Terkait persoalan pemanfaatan lahan bima yang digunakan untuk pembangunan Fakultas Kedokteran (FK) UGJ. Walikota Cirebon, Nashrudin Azis menjelaskan terdapat dua cara yang diperbolehkan sesuai Kementerian Keuangan (Kemankeu) yakni pemanfaatan sewa dan penggunaan dimana lahan yang dimiliki pemerintah digunakan oleh pihak lain dengan cara kerjasama.
“Jadi yang digunakan saat ini yakni sistem penggunaan dengan kerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta,” ungkap Azis, Kamis (14/10/2021).
Oleh karena itu, nantinya dibangunan yang saat ini berdiri akan dimanfaatkan pula untuk kantor dinas pendidikan dan dimanfaatkan pula oleh FK UGJ supaya bisa mendapatkan akreditasi.
“Semua prosedur sudah disiapkan, dengan adanya pengembangan UGJ saya yakin dapat menumbuhkan perekonomian Kota Cirebon,” ucap Azis.
Mengenai tidak adanya IMB bangunan yang berdiri di atas lahan bima itu, dikayakan Azis karena RDTR masih di proses pemerintah pusat sejak 2012 yang lalu. Dirinya mengklaim dalam waktu dekat RDTR akan segera rampung dan dirinya tinggal menunggu ekspos di kementerian.
“Jika saya mengeluarkan IMB bangunan yang ada di lahan 1.300 meter persegi itu jelas saya salah dan sampai sekarang bangunan belum dipergunakan karena masih menunggu RDTR,” pungkas Azis.
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- Lirik Lagu2 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Kuliner5 tahun ago
Menyesap Kopi Lunaira Usung Konsep Bayar Seikhlasnya
- Teknologi2 tahun ago
Download TFT Unlock 2023 V3.1.1.1 Update ByPass FRP Tool dan Unlock iPhone dan iPad
- Umum3 bulan ago
Istimewa, Bupati Terpilih Kuningan Dian Rachmat Yanuar Rayakan HUT ke-57
- Umum4 bulan ago
BBGP Jabar Gelar Program Kareta Sobat di Gedung Linggarjati Kuningan
- Budaya4 bulan ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia