Budaya
Pelaksanaan Pembacaan Babad Cirebon Tahun Ini Berbeda Dengan Tahun Sebelumnya
CIAYUMAJAKUNING.ID – Pembacaan babad cirebon (caruban) merupakan tradisi membaca cerita asal-usul lahirnya
Cirebon (caruban). Tujuan pelaksanaan tradisi ini merupakan upaya memberikan edukasi kepada kita semua khususnya generasi muda agar selalu mengingat tanah asal-usul tumpah darahnya.
Dikatakan Ratu Raja Arimbi Nurtini mengatakan, tujuan ini menjadi penting, mengingat banyaknya generasi muda dan kita semua yang tidak open (memelihara) lagi terhadap sejarah.
“Padahal sejarah tidak bisa lepas dalam kehidupan manusia dan alam smesta. Tradisi ini sudah dilakukan kurang lebih sejak tahun 1529 M bahkan mungkin bisa sebelum tahun tersebut,” ungkapnya, Sabtu (30/7/2022).
Pelaksanaan tradisi pembacaan babad cirebon yang dilakukan di area witana Kesultanan Kanoman menjadi penanda bahwa Kesultanan Kanoman tidak hanya sebagai pusat pemerintahan pada zamannya tapi juga titik awal lahirnya Cirebon dari pedukuhan kecil kemudian berkembang
menjadi sebuah pemerintahan yang besar.
“Sebagai pewaris tradisi, hanya Kesultanan Kanoman yang konsisten melaksanakan tradisi ini secara turun-temurun,” ujarnya.
Lebih lanjut kata dia, adapun secara ringkas, isi pembacaan babad tersebut sebagaimana pada penjelasan berikut.
Pada awalnya, wilayah Lemahwungkuk itu masih sepi penduduk dan hanya didiami oleh beberap orang saja. Wilayah Lemahwungkuk itu pada perjalananya menjadi ramai ketika Pangeran Walangsungsang putra Prabu Siliwangi membabad Alas Kebon Pesisir bersama Ki Danusela dengan menggunakan Golok Cabang pemberian dari seorang Pendeta Buda Parwa yang bernama Sanghyang Nago dari Gunung Siangkup.
Cirebon sebagai pedukuhan yang dibuka oleh Ki Danusela (Ki Gedeng Alang-alang) pada Minggu Kliwon tepatnya pada 1 (satu) Suro 1367 Saka / 866 H / 1445 M bersama Pangeran Walangsungsang /Cakrabuwana membabad alas pada umur 22 tahun (Babakyaksa Sajarah) dengan membangun pemerintahan Pakuwuan dan mengangkat Ki Danusela sebagai Kuwu pertamanya bergelar Ki Gede Alang-Alang atas perintah Syaikh Datuk Kahfi.
Sementara titik awal Babad Alas itu adalah wilayah Witana (Wi = Pembuka. Tana = Tanah. disebut Tanah Pembuka) yang sekarang berada di belakang Bangsal Mande Mastaka (Tempat Bertahtanya Sultan Kanoman). Dari situlah kemudian Kesultanan Kanoman berargumentasi dan berkeyakinan bahwa Cirebon kini telah berusia 577 tahun, merujuk pada Babakyaksa Sajarah Pakuwuan Caruban yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuwana dan Ki Danusela yang mana setiap tahunnya pada tanggal 1 Muharram (Sura) selalu diadakan Pembacaan Babad Cirebon di Keraton Kanoman Cirebon.
Pembacaan Babad Cerbon dimulai dengan melakukan doa tawasul (haul Pangeran Cakrabuwana) di Bangsal Witana sekitar pukul 16.00, kemudian dilanjutkan dengan melakukan prosesi Pembacaan babad cerbon dengan didahului pembukaan, sambutan yang mulia Kanjeng Gusti Sultan Raja Muhammad Emirudin dan sambutan dari pemerintah setempat lalu diakhiri dengan doa penutup.
Masih kata Arimbi, rangkaian babad cirebon kali ini swdikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana setelah ada HAUL dilaksanakan pembacaan babad dan ada kirab sejarah.
Namun kali ini diungkapkannya, sudah didahulukan bersamaan dengan HUT Kota Cirebon kemarin (Jumat (29/7/2022).
“Hal itu tidak melanggar adat karena intinya mendoakan pendahulu-pendahulu kita di makam Gunung Jati dan itupun sudah diizinkan oleh pangeran patih,” bebernya.
Ia bersyukur pandemi Covid-19 telah usai sehingga bisa menjalani silaturahmi antara keraton dengan masyarakat seperti acara babad cirebon kali ini.
“Dengan silaturahmi akan membawa energi positif,” ucapnya.
Dengan bertambahnya usia Kota Cirebon yang bertepatan pada 1 Muharam, ia juga berpesan agar mawas diri juga berharap Kota Cirebon menjadi lebih baik lagi.
“Dengan pemikiran yang positif pasti akan membawa energi yang baik juga jangan pernah meninggalkan gotong royong sehingga cita-cita bisa terwujud dengan maksimal,” pungkasnya. ***
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Umum1 minggu ago
Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Cirebon Hadirkan Solusi bagi Masyarakat
- Umum1 minggu ago
Viral di Medsos, Oknum Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
- Lifestyle1 minggu ago
Program Pembangunan Pemkab Cirebon Diminta Sesuai Kebutuhan Penyandang Disabilitas
- Budaya1 minggu ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Ekbis2 minggu ago
Serikat Buruh Cirebon Timur Temui Pj Bupati Bahas Regulasi Upah Minimum
- Ekbis1 minggu ago
Kuningan Diganjar Penghargaan Pinunjul Award 2024 dari BI Jabar