Connect with us

    Ekbis

    Gerakan Pilah Sampah Le Minerale Didukung KLHK

    Published

    on

    Gerakan pilah sampah Le Minerale di Semarang Mendapat Dukungan KLHK

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Sebagai upaya penyelamatan lingkungan, perusahaan air mineral Le Minerale menginisiasi Gerakan Pilah Sampah.

    Direktur Corporate Sustainability PT. Mayora Indah, Tbk, Ronald Atmadja mengungkapkan pihaknya berusaha mengedukasi masyarakat melalui Gerakan Pilah Sampah.

    “Kami terus mendorong gerakan bebas sampah yang keberlanjutan dan jangka panjang,” ungkapnya pada pelepasan Triathlon “The Rising Tide” di Dermaga Samudera 2 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis, 4 Agustus 2022.

    Ronald menambahkan, gerakan Le Minerale dalam mengelola sampah menjadi bahan baku industri dilakukan dengan menggandeng mitra daur ulang.

    “Gerakan tersebut dapat meningkatkan recycling rate dan collecting rate sampah di Indonesia,” katanya. “Gerakan ini merupakan upaya mengubah cara pandang pada sampah yang menjadi bahan baku industri. Sekaligus untuk tidak menambah beban TPA,” tuturnya.

    Advertisement

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati mendukung gerakan tersebut. Dia mengajak masyarakat untuk memilah sampah dari rumah.

    “Gerakan pilah sampah selaras dengan ekonomi sirkular yang memandang sampah memiliki nilai. Fungsi sampah dipilah sesuai jenisnya, organik maupun non organik, Lalu sampah didayagunakan untuk menjadi bahan baku industri,” tuturnya.

    Rosa juga berharap gerakan pilah sampah dapat diimplementasikan oleh Komando Angkatan Laut Semarang.

    “Pak Danlanal sehabis acara pelepasan peserta Triathlon “The Rising Tide” bisa implementasi gerakan pilah sampah dan berkoordinasi dengan bank sampah terdekat” ungkapnya.

    Ekonomi Sirkular

    Advertisement

    Selain pilah sampah, Direktur Corporate Sustainability PT. Mayora Indah, Tbk, Ronald Atmadja juga mengungkapkan pihaknya membumikan gagasan ekonomi sirkular kepada masyarakat. “Tujuan ekonomi sirkular dapat meningkatkatkan sosial ekonomi masyarakat karena sampah nilai,” jelasnya.

    “Sampah bersih memberikan nilai saat dilakukan secara konsisten oleh masyarakat lalu disalurkan ke petugas daur ulang untuk jadi bahan baku industri,” pungkasnya.

    The Rising Tide sendiri adalah gerakan Peduli Lingkungan Solo Triathlon yang dihelat Mulung Parahita. Muryansyah Founder Mulung Parahita dan seorang Solo Triathlon melakukan lari dari Bali ke Jakarta sepanjang 1.293 km selama 30 Hari, dan ditambah dengan berenang menyeberangi Selat Bali.

    Aksi Peduli Lingkungan yang didukung Le Minerale ini diselenggarakan dalam memerangi polusi sampah di Indonesia. Langkah tidak akan mudah dan penuh tantangan, dengan segala rintangan yang membentang dalam penyelamatan lingkungan.

    Kegiatan strategis ini juga dalam rangka mengisi rangkaian kegiatan Presidensi G20 dan menunjukan komitmen Indonesia untuk mengelolah sampah, khususnya sampah plastik melalui pendekatan Ekonomi Sirkular yang berbasiskan platform digital. (***)

    Advertisement
    Continue Reading

    Yang Lagi Trend