Menhub Sebut Bandara Kertajati Majalengka Layani Penerbangan Umrah November 2022

CIAYUMAJAKUNING.ID – Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka tengah disiapkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan beberapa pihak terkait untuk melayani penerbangan umrah pada November 2022.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, koordinasi intensif terus dilakukan pihaknya dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat supaya persiapan bisa dilakukan dengan matang.

“Dengan adanya penerapan zonasi penerbangan umroh dari Bandara Kertajati oleh Kemenag, diproyeksikan potensi jemaah umroh mencapai 40.000 orang pada periode Januari-Mei 2023,” tambahnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (19/08).

Menteri Budi berharap, pesawat umroh yang berangkat dari Bandara Kertajati bisa melakukan penerbangan langsung (direct flight) ke Arab Saudi.

Penerbangan umrah ini, imbuhnya, diharapkan juga menjadi penerbangan feeder dari daerah lain, seperti Kalimantan – Kertajati – Jeddah, yang dinilai akan membuat Bandara Kertajati lebih ramai.

Advertisement

“Kemudian, aksesibilitas transportasi darat dari dan menuju bandara ini juga akan terus ditingkatkan melalui penyediaan angkutan jalan,” terang Menteri Budi.

Menhub Budi saat mengunjungi Bandara Kertajati, Maret 2022. (Fb Muhyiddin)

Oleh karena itu, ia meminta dukungan Pemda untuk menggencarkan promosi pariwisata untuk menarik minat wisatawan.

Bandara Kertajati saat ini semakin aktif melayani penerbangan kargo dengan jumlah volume yang dilayani terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan data, pada Desember 2021 masih tercatat pergerakan sebesar 15 ton per hari dan per Juli 2022 sudah mencapai 40 ton hingga 60 ton per hari.

Kapasitas layanan kargo akan terus ditingkatkan menjadi 100 ton per hari atau 3.000 ton per bulan.

“Ini suatu upaya yang patut diapresiasi, meski masih di tengah pandemi sekarang setiap hari ada penerbangan kargo di Kertajati yang volumenya dilaporkan semakin meningkat,” ujar Menteri Budi.

Advertisement

Kemenhub mendukung upaya yang dilakukan pemangku kepentingan penerbangan baik itu operator sarana dan prasarana penerbangan, pemerintah daerah dan pihak swasta dalam rangka menggerakkan kembali aktivitas penerbangan di Bandara Kertajati yang sempat terdampak pandemi. ***