Connect with us

    Lifestyle

    Ini Empat Cara Pola Asuh Anak di Era Digital

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.IDPsikolog Indria Laksmi Gamayanti menyampaikan pentingnya peran orang tua dalam mengenal, memahami, dan melakukan pola asuh di era digital (digital parenting).

    Menurutnya, mecepatan dan kemudahan dalam mengakses informasi dan konten digital perlu adanya pengawasan dan batasan.

    “Agar anak terhindar dari dampak negatif terhadap psikis dan mental melalui teknologi digital, terutama yang berkaitan dengan adiksi gadget,” kata Indria dalam keterangan pers, Senin (15/08).

    Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) itu menjelaskan, setidaknya terdapat 4 strategi digital parenting saat ini.

    Pertama, adalah pengenalan teknologi pada anak sesuai kebutuhan.

    Advertisement

    Indria mengatakan, setiap anak memiliki kecenderungan minat berbeda terhadap produk teknologi.

    Ada yang sangat suka, sekadar suka, atau malah tidak terlalu suka dengan alat teknologi.

    Menurutnya, kadar kesukaan tersebut menjadi pijakan untuk menentukan jenis konten apa yang layak kita suguhkan bagi anak-anak.

    Faktor utama yang mesti diperhatikan, sambung Indria, adalah usia anak dan kebutuhannya.

    “Berbeda usia, berbeda pula preferensi dan kebutuhan mereka terhadap akses teknologi,” kata Indria.

    Advertisement

    Kedua, menyeimbangkan penggunaan gawai.

    Ilustrasi. (pixabay.com)

    Oang tua dapat menyepakati screen time untuk anak dan membekali mereka dengan pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi dengan bijak.

    Indria menyarankan pentingnya untuk sesekali mendampingi anak ketika mereka mengakses internet.

    “Sebab lewat momen kebersamaan itu orang tua dapat memberikan pemahaman terkait pemanfaatan teknologi sekaligus membangun bonding dengan anak,” ujarnya.

    Ketiga, memperbanyak aktivitas interaktif.

    Penggunaan teknologi yang berlebihan pada anak kerap disebabkan oleh kurangnya aktivitas interaktif.

    Advertisement

    Hal ini, menurut Indria, akan menyebabkan terganggunya pola komunikasi anak dengan lingkungan sekitar.

    “Orang tua dapat membuat anak-anak lebih aktif dengan berbagai interaktif seperti olahraga, permainan fisik dan puzzle dapat mengurangi waktu anak-anak di depan layar,” ungkap dia.

    Keempat, menerapkan pola asuh demokratis.

    Salah satu pola asuh yang dibutuhkan pada era digital adalah pola asuh yang demokratis atau authoritative.

    Pola asuh ini, kata Indria, berupaya membantu anak agar bersikap kritis terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari era digital.

    Advertisement

    “Sehingga anak akan menjadi lebih paham akan penggunaan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab,” ujarnya. ***

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend