Connect with us

Umum

Hal-Hal Sepele Ini Bisa Merusak Kualitas Ibadah Kita Selama Ramadan

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Hal – hal lumrah tersebut dalam Islam sering disebut makruh, yakni sebuah hukum larangan yang bersifat tidak pasti. Makruh tidak menyebabkan dosa, namun mendapatkan pahala jika meninggalkannya.

Dalam buku ‘Apa itu Makruh’, karya Ali Muakhir mengatakan makruh memiliki definisi larangan terhadap suatu perbuatan, tetapi larangan tersebut memiliki sifat yang tidak pasti. Secara bahasa, makruh berarti mubghadh atau yang di benci. Beberapa ulama menyimpulkan bahwa makruh adalah larangan yang tidak pasti terhadap suatu perbuatan karena tidak ada dalil yang menunjukkan haram atau tidaknya perbuatan tersebut.

Lalu apa saja aktivitas sepele apa saja yang mendapatkan  pahala jika kita tidak melakukannya? Berikut ulasannya:

 

  1. Sikat Gigi

Hukum sikat gigi (bersiwak) saat puasa sebenarnya masih jadi perdebatan ulama. Beberapa ulama menyebutkan sikat gigi saat puasa adalah hal yang makruh dan bisa membatalkan puasa, apalagi jika di lakukan setelah waktu dzuhur.

 

  1. Berkumur

Berkumur saat berpuasa juga bisa membatalkan apalagi dengan sengaja berkumur dengan berlebihan tentu bisa membuat puasa tidak sah. Pasalnya, kegiatan tersebut bisa saja dengan tidak sengaja meminum airnya. Tak heran banyak orang yang tidak melakukan kumur saat wudhu di bulan Ramadan.

 

  1. Muntah

Muntah juga bisa membatalkan puasa, apalagi kalau dilakukan dengan sengaja. Jika tidak sengaja muntah misalnya saja karena sakit, tetap bisa melanjutkan puasa.

 

  1. Berenang

Sebenarnya berenang boleh-boleh saja selama bulan puasa tapi pastikan harus menjaga tidak ada air yang masuk ke dalam tubuhmu. Hal ini tentu saja tanpa di sadari bisa membatalkan puasa. Sebaiknya melakukan aktivitas berenang setelah waktu berbuka.

 

  1. Marah

Jika seorang yang sedang berpuasa secara tidak sadar mengeluarkan emosi secara berlebihan, maka puasanya batal. Meski ada saja yang tetap melanjutkan puasanya, sesungguhnya mereka hanya menahan lapar dan haus tanpa mendapat pahal berpuasa.

 

  1. Menelan ludah

Dalil yang mengungkap tentang hukum menelan ludah saat puasa diterangkan dalam sebuah hadis Rasulullah yang menyebutkan bahwa sepanjang masih di dalam mulut, air liur atau dahak yang tertelan maka tidak menjadi masalah.

Dalam riwayat Bukhari dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melihat dahak yang menempel di tembok masjid lalu beliau kerik dengan tangannya, kemudian bersabda:

“Ketika kalian sedang melaksanakan shalat, sesungguhnya dia sedang bermunajat dengan Rabb-nya (Allah). Karena itu janganlah dia meludah ke arah kiblat, namun meludahlah ke arah kirinya atau ke arah bawah sandalnya. Kemudian dia ambil ujung pakaiannya dan dia ludahkan di pakaiannya.”

 

  1. Menghayal atau berfantasi

Pakar Filsafat Jawa Prof. Dr. Damardjati Supadjar mengatakan, gairah seks seseorang akan cenderung meningkat saat melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan.

“Gairah seks yang meningkat di saat puasa, seyogyanya di tunda sampai syawal (hari raya),” katanya dalam diskusi ‘Hasrat Seksual Saat Puasa’, di Gedung Pascasarjana UGM, Rabu (25/08).

Menurut Damardjati, meningkatnya gairah seks di saat puasa di sebabkan sel darah di dalam tubuh tidak banyak mendapat asupan gizi sehingga darah lebih banyak mengalir ke wilayah organ genital.

Selain itu beberapa aktivitas seperti mandi terlalu lama, membayangkan makan-minum, memandang lawan jenis terlalu lama, tidur terlalu lama, ghibah (menggosip) dan mencicipi makanan juga termasuk makruh saat berpuasa. ***

Wallahualam bi showab.

Continue Reading

Yang Lagi Trend